Sebelum memulai suatu usaha atau bisnis, tak jarang seseorang perlu melakukan sebuah studi kelayakan usaha. Studi kelayakan ini bertujuan untuk mengidentifikasi aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan dan dianalisis sebelum melangkah lebih jauh dalam perencanaan bisnis. Berikut ini adalah susunan studi kelayakan usaha menurut kalian secara sederhana:
1. Deskripsi Usaha
Pada tahap ini, Anda perlu menyajikan gambaran umum mengenai usaha yang akan Anda jalankan, mulai dari konsep, jenis produk atau jasa, serta proyeksi pertumbuhan yang diharapkan. Deskripsi usaha ini penting agar pihak-pihak yang terlibat bisa memahami konsep bisnis yang akan dijalankan.
2. Analisis Pasar
a. Segmentasi Pasar
Tentukan segmen pasar yang akan menjadi target utama dari usaha Anda, seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, dan faktor-faktor demografi lainnya.
b. Ukuran Pasar
Lakukan penelitian mengenai ukuran pasar, potensi pertumbuhan, dan proyeksi penjualan yang diharapkan.
c. Analisis Pesaing
Identifikasi pesaing yang ada di pasar dan analisis potensi keuntungan serta tantangan yang mungkin dihadapi nantinya.
d. Strategi Pemasaran
Tentukan strategi pemasaran yang akan Anda gunakan untuk menarik minat konsumen dan mencapai target penjualan yang sudah ditetapkan.
3. Analisis Teknis
a. Teknologi dan Infrastruktur
Tentukan teknologi dan infrastruktur yang diperlukan untuk menjalankan usaha, seperti peralatan, mesin, dan sistem informasi.
b. Lokasi Usaha
Identifikasi lokasi yang strategis untuk usaha Anda, serta pertimbangkan aksesibilitas, kebutuhan ruang, dan tuntutan biaya operasional.
c. Sumber Daya Manusia
Tentukan jumlah dan kualifikasi pekerja yang diperlukan untuk menjalankan usaha ini.
4. Aspek Legal dan Perizinan
Susun daftar izin dan dokumentasi legal yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan usaha, serta proses yang perlu dilalui.
5. Proyeksi Keuangan
a. Analisis Biaya
Hitung estimasi total biaya investasi, biaya-biaya tetap dan variabel, serta proyeksi laba-rugi usaha yang diharapkan.
b. Analisis Pendapatan
Proyeksikan pendapatan usaha dan analisis titik impas (break-even point) serta waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya.
c. Analisis Risiko Keuangan
Identifikasi risiko keuangan yang mungkin dihadapi, seperti risiko fluktuasi nilai tukar, tingkat inflasi, dan ketidakpastian pasar.
6. Evaluasi Kelayakan Usaha
Setelah melalui analisis sebelumnya, pertimbangkan hasil-hasil tersebut dan tentukan apakah usaha tersebut layak untuk dilanjutkan atau tidak. Evaluasi ini melibatkan pertimbangan terhadap risiko dan potensi keuntungan yang dihasilkan.
Dengan mengevaluasi sembilan poin studi kelayakan usaha di atas, Anda akan lebih siap untuk memulai usaha dan meminimalkan risiko kegagalan. Penggunaan hasil studi kelayakan usaha secara efektif dapat membantu Anda dalam menjalankan bisnis dengan lebih baik dan mengoptimalkan peluang sukses.