Iman kepada qada dan qadar adalah suatu keyakinan bahwa segala sesuatu dalam alam semesta ini berjalan sesuai dengan aturan dan takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Dampak dari keyakinan ini secara utama adalah menumbuhkan sikap pasrah dan tawakal kepada Allah SWT. Untuk melihat bagaimana iman kepada qada dan qadar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, berikut ini adalah beberapa contohnya.
1. Sikap Tawakal
Ketika seseorang memiliki iman kepada qada dan qadar, ia akan senantiasa berusaha keras dalam kehidupannya namun tidak mengharapkan hasil tersebut sepenuhnya dari usahanya. Ia yakin bahwa hasil dari setiap usaha adalah atas izin Allah SWT. Contohnya, seorang siswa yang mengikuti ujian. Meskipun telah belajar dengan giat, ia tidak menjamin akan mendapatkan hasil yang baik, tetapi ia berdoa dan berharap bahwa Allah akan memberikan yang terbaik baginya.
2. Penerimaan atas Musibah
Dalam hidup ini, pastinya tidak selamanya akan berjalan mulus. Akan ada musibah dan cobaan yang datang. Orang yang meyakini qada dan qadar akan menerima musibah ini dengan lapang dada. Meskipun ia merasa getir atau kesakitan, tetapi ia tahu bahwa itu adalah bagian dari cobaan hidup dan tes iman yang harus ia lalui.
3. Bersyukur atas Nikmat
Konsep qada dan qadar juga mengajarkan kita untuk selalu bersyukur. Setiap nikmat yang kita peroleh di dunia ini sudah pasti ada yang mengaturnya, yaitu Allah SWT. Maka seorang yang beriman akan selalu bersyukur atas setiap nikmat yang ia terima, baik itu nikmat yang besar maupun kecil. Ia menyadari bahwa semua itu adalah hasil dari rahmat dan kasih sayang Allah SWT.
4. Tidak Putus Asa
Meyakini qada dan qadar berarti menerima bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini ada hikmahnya. Jadi, meski dihadapi berbagai kesulitan dan masalah, seorang mukmin tidak akan putus asa. Ia percaya bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan seperti yang dijanjikan Allah dalam Al-Quran.
5. Meninggalkan Takhyul dan Khurafat
Dengan iman kepada qada dan qadar, seseorang akan meninggalkan segala bentuk takhyul dan khurafat yang tidak berdasar. Ia menerima bahwa segala sesuatu terjadi atas perintah Allah dan tidak ada makhluk lain yang memiliki kekuasaan selain-Nya. Sehingga, ia akan lebih berpegang teguh pada hukum-hukum syariat daripada percaya pada hal-hal gaib yang menyesatkan.
Inti dari iman kepada qada dan qadar adalah totalitas penyerahan diri kepada Allah SWT. Ada rasa tenang, damai, dan optimisme yang muncul ketika kita bisa menerima apa pun yang terjadi dalam hidup ini sebagai bagian dari takdir ilahi. Semoga dengan pemahaman ini, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan selalu dekat dengan Allah SWT.