Budaya

Jelaskan Perbedaan Struktur Tumbuhan Dikotil Dengan Monokotil

×

Jelaskan Perbedaan Struktur Tumbuhan Dikotil Dengan Monokotil

Sebarkan artikel ini

Tumbuhan Dikotil dan Monokotil adalah dua kelompok besar dari tumbuhan berbunga atau angiosperma berdasarkan perbedaan struktural dalam biji, batang, akar, dan daun mereka. Mari kita lihat setiap perbedaannya secara lebih rinci.

Struktur Biji

Biji dari kedua kelompok ini memiliki tiga bagian utama: embrio, endosperma, dan mantel biji.

Tumbuhan Dikotil

Biji tumbuhan Dikotil, seperti namanya (‘di’ berarti dua), memiliki dua kotiledon atau embrio daun. Kotiledon ini menyerap nutrisi dari endosperma dan memberi makan pada embrio selama perkembangannya.

Tumbuhan Monokotil

Di sisi lain, biji tumbuhan Monokotil memiliki satu kotiledon. Kotiledon ini mengirimkan nutrisi dari endosperma ke embrio melalui suatu struktur khusus yang disebut lembah scutellum.

Struktur Akar

Sistem akar kedua kelompok tumbuhan ini juga berbeda.

Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan Dikotil umumnya memiliki sistem akar tunggang. Akar tunggang berkembang langsung dari radikel embrio dan tumbuh ke bawah ke dalam tanah, dengan akar lateral tumbuh dari akar utama.

Tumbuhan Monokotil

Tumbuhan Monokotil biasanya memiliki sistem akar serabut. Akar ini bersifat fibrosa dan merata, tidak ada akar dominan yang tumbuh ke bawah seperti pada sistem akar tunggang.

Struktur Batang

Jaringan pembuluh pada batang juga membedakan Dikotil dan Monokotil.

Tumbuhan Dikotil

Pada tumbuhan Dikotil, jaringan pembuluh tersusun dalam lingkaran di sekitar pusat batang.

Tumbuhan Monokotil

Sementara itu, pada tumbuhan Monokotil, jaringan pembuluh tersebar di seluruh batang tanpa pola tertentu.

Struktur Daun

Bahkan daun Dikotil dan Monokotil memiliki struktur yang berbeda.

Tumbuhan Dikotil

Daun tumbuhan Dikotil biasanya memiliki tulang daun berbentuk jala, atau retikulat.

Tumbuhan Monokotil

Daun tumbuhan Monokotil biasanya memiliki tulang daun sejajar atau parallel.

Dalam penutup, mencermati berbagai perbedaan struktural ini sangat penting, tidak hanya untuk memahami biologi tumbuhan, tetapi juga untuk penerapan dalam bidang seperti agronomi, hortikultura, dan ekologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *