Budaya

Kitab Al-Qur’an Berfungsi Membenarkan Kitab-kitab Sebelumnya, Yakni Taurat yang Diturunkan Kepada Nabi Musa A.S., Zabur yang Diturunkan Kepada Nabi Daud A.S., dan Injil yang Diturunkan kepada Nabi Isa A.S. Al-Qur’an Menjadi Saksi Atas Kebenaran Kandungan Kitab-kitab Terdahulu. Dalam Hal Ini Al-Qur’an Berfungsi Sebagai ….

×

Kitab Al-Qur’an Berfungsi Membenarkan Kitab-kitab Sebelumnya, Yakni Taurat yang Diturunkan Kepada Nabi Musa A.S., Zabur yang Diturunkan Kepada Nabi Daud A.S., dan Injil yang Diturunkan kepada Nabi Isa A.S. Al-Qur’an Menjadi Saksi Atas Kebenaran Kandungan Kitab-kitab Terdahulu. Dalam Hal Ini Al-Qur’an Berfungsi Sebagai ….

Sebarkan artikel ini

Dalam kerangka kepercayaan Islam, Al Qur’an diterima sebagai wahyu final dari Tuhan, melalui perantaraan Nabi Muhammad SAW. Salah satu fungsi penting dari Al-Qur’an adalah membenarkan kitab-kitab sebelumnya yang diterima dalam agama-agama monoteistik kemasyarakatan seperti agama Yahudi dan Kristen.

Kitab-kitab yang dimaksud ialah Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa A.S., Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud A.S., dan Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa A.S. Dalam keimanan Islam, kitab-kitab ini dianggap sebagai wahyu Tuhan sebelum kedatangan Al-Qur’an, dan berisi ajaran-ajaran yang pada pokoknya selaras dengan ajaran Islam.

Al Quran berfungsi sebagai pengesahan dan penguat dari kitab-kitab tersebut. Dia tidak hanya memvalidasi kandungan kitab-kitab tersebut tapi juga mengoreksi dan meluruskan persepsi yang mungkin telah distorsi atau berubah sepanjang waktu.

Al Quran dalam beberapa ayatnya, seperti dalam Surah Al-Imran ayat 3-4, menyatakan bahwa Dia diturunkan oleh Tuhan untuk membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menjelaskan dengan detail ajaran-ajaran yang disampaikan di dalamnya.

Sebagai sebuah kitab suci, Al Quran juga memperluas dan memperkuat ajaran agama monoteistik yang ada sebelumnya. Al-Qur’an inilah yang menjadi saksi atas kebenaran isi dari kitab-kitab sebelumnya. Ia menjembatani waktu dan ruang, memberikan arahan bagi umat manusia untuk menuju pada Tuhan dan kebenaran-Nya.

Dalam konteks ini, Al-Qur’an berfungsi sebagai sebuah jaminan kebenaran, sebuah ‘Muhaaymin’, sebagaimana disebut dalam Surah Al-Maidah ayat 48. Ini berarti Al Qur’an adalah penjaga atau pelindung atas kebenaran dalam kitab-kitab sebelumnya.

Melalui penerapan dan penafsiran yang tepat, Al-Qur’an dapat memberikan panduan sekaligus validasi bagi berbagai ajaran kebenaran yang telah dipahami atau mungkin belum dipahami dengan benar dalam tradisi agama-agama sebelumnya.

Jadi, jawabannya apa? Al Qur’an berperan sebagai peneguh, penjaga, dan saksi atas kebenaran kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya, serta menjadi panduan untuk menyatukan umat manusia dalam pengenalan kepada Tuhan yang satu dan jalan-Nya yang lurus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *