Design challenge adalah sebuah metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari solusi atas suatu masalah yang riil dan relevan dengan bidang studi mereka. Metode ini dirancang untuk mengoptimalkan kreativitas, kolaborasi, dan keterampilan berpikir kritis peserta didik.
Mengaitkan Design Challenge dengan Jenjang dan Bidang Studi
Pernyataan “design challenge” bisa diaplikasikan ke berbagai jenjang dan bidang studi. Sebagai contoh, jika Anda mengajar di bidang studi teknik di perguruan tinggi, design challenge bisa terkait dengan perancangan atau pemecahan masalah insinyur yang khas, seperti merancang jembatan yang hemat biaya namun aman dan efisien.
Namun, metode ini tidak hanya terbatas pada bidang teknik. Dalam bidang seni, misalnya, design challenge bisa melibatkan penciptaan karya seni yang aestetik namun juga memiliki pesan sosial atau politik yang kuat.
Pertama, Anda perlu memahami kebutuhan dan tantangan dari bidang studi yang Anda ampu. Kemudian, pertimbangkan bagaimana design challenge dapat diimplementasikan agar relevan dengan materi yang diajarkan.
Komparasi Design Challenge dengan Kurikulum dan Prinsip Pengajaran Asesmen yang Efektif
Digunakan dengan baik, design challenge dapat menjadi instrumen asesmen yang efektif. Dalam pengajaran, asesmen adalah cara untuk mengukur pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan.
Sebagai contoh, jika Anda mengajarkan mata pelajaran fisika, alih-alih hanya memberikan tes tulis, Anda bisa memberikan design challenge di mana siswa diminta merakit suatu mekanisme fisik. Dengan cara ini, selain mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang konsep yang dipelajari, Anda juga dapat melihat penerapannya dalam situasi yang lebih praktis.
Secara lebih luas, design challenge bisa jadi bagian integral dari kurikulum, bukan hanya sebagai alat asesmen. Dalam pengajaran, prinsip efektif melibatkan menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan fokus pada pengajaran dan pembelajaran yang berbasis masalah. Dengan demikian, design challenge menjadi cocok untuk menciptakan lingkungan pembelajaran seperti ini.
Sebagai penutup, selalu ingat bahwa tantangan desain seharusnya merupakan kesempatan bagi siswa untuk belajar melalui percobaan dan kesalahan, bukan hanya untuk menguji pengetahuan dan keterampilan mereka.