Memahami konsep titik impas dalam bisnis adalah sangat penting. Titik impas atau break-even point adalah titik di mana perusahaan tidak membuat keuntungan maupun kerugian. Dalam hal ini, pendapatan total sama dengan total biaya (termasuk biaya tetap dan biaya variabel). Hal ini sangat penting karena memberi perusahaan pengetahuan tentang berapa banyak produk yang harus dijual untuk menutupi biayanya.
Sebuah perusahaan telah meluncurkan sebuah produk baru. Biaya tetap yang telah dikeluarkan oleh perusahaan adalah Rp 4.000.000. Biaya variabel per unit produk ini adalah Rp 3.500, dan produk tersebut dijual dengan harga Rp 6.000 per unit.
Menentukan Titik Impas
Untuk menentukan titik impas, kita perlu membagi biaya tetap dengan selisih antara harga penjualan dan biaya variabel per unit.
Biaya tetap = Rp 4.000.000Harga jual per unit = Rp 6.000Biaya variabel per unit = Rp 3.500Titik Impas = Biaya tetap / (Harga jual per unit - Biaya variabel per unit)
Jadi, titik impas dapat dihitung sebagai berikut:
Titik Impas = 4.000.000 / (6.000 - 3.500) = 2.285,71
Karena kita tidak bisa menjual sebagian unit, maka titik impas dinyatakan dalam unit penuh yaitu 2.286 unit. Jadi, perusahaan perlu menjual setidaknya 2.286 unit produk untuk mencapai titik impas.
Menentukan Keuntungan Pada Penjualan 2.000 Unit
Untuk menghitung keuntungan, kita perlu mengalikan selisih antara harga penjualan dan biaya variabel dengan jumlah unit yang dijual, lalu kurangi dengan biaya tetap.
Keuntungan = (Harga jual per unit - biaya variabel per unit) x jumlah unit yang dijual - biaya tetap
Jadi, keuntungan perusahaan pada penjualan 2.000 unit dapat dihitung sebagai berikut:
Keuntungan = (6.000 - 3.500) x 2.000 - 4.000.000 = Rp 1.000.000
Jadi, jika perusahaan menjual 2.000 unit, mereka akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 1.000.000.