Setelah Perang Dunia II, Jerman dipisahkan menjadi dua bagian; Jerman Barat dan Jerman Timur. Latar belakang perpecahan ini adalah perbedaan ideologi antara Sekutu yang memenangkan perang. Namun, bertahun-tahun setelah perpecahan tersebut, pada tanggal 3 Oktober 1990, Jerman Barat dan Jerman Timur secara resmi dipersatukan kembali dalam acara yang kini dikenal sebagai Reunifikasi Jerman.
Konteks Sejarah
Setelah kekalahan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II pada bulan Mei tahun 1945, Jerman dibagi menjadi empat zona pendudukan oleh Sekutu – Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Uni Soviet. Namun, ketegangan Cold War antara Uni Soviet dan tiga kekuatan barat lainnya, yang masing-masing menganut paham komunis dan kapitalis, memicu pemisahan Jerman menjadi dua negara terpisah pada tahun 1949.
Reunifikasi Jerman
Latar belakang reunifikasi Jerman adalah kemerosotan ekonomi dan politik di Jerman Timur, serta keinginan masyarakat untuk kembali bersatu. Pada tanggal 9 November 1989, Tembok Berlin, simbol perpecahan Jerman, jatuh. Pada 28 September 1990, Traktat Final mengenai Jerman ditandatangani, dan pada 3 Oktober 1990, Jerman Barat dan Jerman Timur resmi bergabung kembali.
Pengaruh Reunifikasi Jerman bagi Kehidupan Sosial Global
Reunifikasi Jerman memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap kehidupan sosial global pada tahun 1990. Beberapa pengaruhnya antara lain:
- Ideologi: Reunifikasi Jerman menjadi simbol kemenangan ideologi demokrasi liberal dan kapitalisme atas komunisme. Ini memberi dorongan kepada gerakan demokratik di seluruh dunia dan memperkuat pergeseran global ke ekonomi berorientasi pasar.
- Migrasi: Reunifikasi Jerman menyebabkan satu gelembung besar migrasi. Banyak penduduk Jerman Timur yang sebelumnya hidup di bawah komunisme beremigrasi ke Jerman Barat yang lebih makmur. Gelombang besar migrasi ini memiliki dampak sosial di Jerman dan di Eropa secara keseluruhan.
- Integrasi Eropa: Reunifikasi Jerman merintis jalan bagi integrasi Eropa yang lebih dalam. Jerman telah menjadi kekuatan penting dalam Uni Eropa dan dengan demikian memberi pengaruh terhadap kehidupan sosial di Eropa dan dunia.
- Kebangkitan Nasionalisme: Reunifikasi Jerman juga melahirkan kebangkitan nasionalisme Jerman yang mampu merasuki kehidupan sosial global. Kenyataan bahwa Jerman bisa bersatu kembali secara damai menjadi simbol kesuksesan bagi nasionalisme, serta memberikan inspirasi bagi negara-negara lain yang berjuang dengan isu identitas nasional dan perpecahan internal.
Kesimpulan
Reunifikasi Jerman memainkan peran penting dalam mendefinisikan lansekap politik dan sosial global pada akhir abad ke-20. Dari kemenangan ideologi kapitalisme atas komunisme, hingga integrasi Eropa yang lebih mendalam dan kebangkitan nasionalisme, dampak dari reunifikasi ini masih dirasakan hingga hari ini.