Pertanyaan di atas mencakup sejumlah konsep penting dalam bidang fisika, khususnya termodinamika dan studi tentang temperatur. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memahami secara mendalam bagaimana tiga termometer tersebut mempengaruhi cara kita mengukur suhu.
Untuk memulai, mari kita bahas singkat apa itu Celcius, Reamur, dan Fahrenheit.
Celcius, Reamur, dan Fahrenheit: Pengukuran Suhu dalam Tiga Sistem
Celsius, juga dikenal sebagai derajat Celsius, adalah unit pengukuran suhu yang banyak digunakan dalam sistem metrik. Itu dibuat oleh astronom Swedia, Anders Celsius, pada abad ke-18, dengan titik didih dan beku air sebagai dua referensi utamanya.
Reamur adalah skala temperatur yang diciptakan oleh René Antoine Ferchault de Réaumur pada tahun 1730-an. Meskipun tidak digunakan secara luas di era modern, Reamur tetap menjadi bagian penting dari sejarah pengukuran suhu.
Fahrenheit, di sisi lain, adalah sistem pengukuran suhu yang diciptakan oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada tahun 1724. Ini adalah skala suhu yang paling umum digunakan di Amerika Serikat dan beberapa negara lain yang berbicara bahasa Inggris.
Menghitung Temperatur dalam Skala Reamur
Berbicara mengenai kasus khusus ini, pertanyaan tersebut dapat diartikan sebagai berikut: Jika jumlah suhu dari tiga termometer (Celsius, Reamur, dan Fahrenheit) adalah 122 derajat, berapa temperatur yang ditunjukkan oleh termometer Reamur?
Untuk menemukan jawabannya, kita perlu mengenal lebih jauh tentang hubungan antara ketiga skala tersebut.
Hubungan antara Celsius, Reamur, dan Fahrenheit dapat ditulis dalam rumus sebagai berikut:
- Celsius = Reamur * 1.25
- Fahrenheit = Celsius * 1.8 + 32
Dari dua rumus di atas, kita bisa menyiapkan persamaan lanjutan untuk menemukan nilai suhu dalam Reamur.
Anggaplah temperatur dalam Celsius adalah C, dalam Reamur adalah R, dan dalam Fahrenheit adalah F. Jika ditambahkan semua, dihasilkan 122, yang bisa ditulis menjadi:
C + R + F = 122
Karena kita sudah mengetahui hubungan antara Celsius, Reamur, dan Fahrenheit dari rumus sebelumnya, kita bisa merepresentasikan persamaan di atas dengan mengganti C dan F:
R * 1.25 + R + (R * 1.25 * 1.8 + 32) = 122
Dengan memecahkan persamaan ini, kita bisa mendapatkan suhu dalam Reamur (R).
Oleh karena itu, kunci dari pertanyaan ini adalah memahami hubungan antara berbagai skala pengukuran temperatur dan bagaimana menerapkan pengetahuan tersebut untuk memecahkan masalah. Dengan melakukan demikian, kita dapat mencapai pemahaman yang lebih baik tentang prinsip-prinsip dasar termodinamika dan siklus termal.