Telur asin asap merupakan salah satu inovasi dalam pengolahan makanan khas daerah yang telah dimodifikasi. Dalam menjalankan usaha ini, Anda membutuhkan alat khusus dengan biaya pembelian alat sebesar Rp 1.200.000,00. Dalam artikel ini, kita akan menghitung biaya penyusutan alat ini per bulan, dengan asumsi bahwa alat tersebut dapat dipakai dalam kurun waktu 4 tahun.
Menghitung Biaya Penyusutan Alat Usaha Telur Asin Asap
Metode yang umum digunakan untuk menghitung biaya penyusutan alat di Indonesia adalah metode garis lurus atau “straight line method”. Metode ini mengasumsikan bahwa alat tersebut akan memiliki penyusutan yang sama setiap periode. Berikut adalah cara menghitung biaya penyusutan alat dengan metode garis lurus:
- Tentukan harga perolehan aset
- Tentukan umur manfaat alat (dalam tahun atau bulan)
- Tentukan nilai sisa (jika ada)
- Tentukan biaya penyusutan per periode (tahun atau bulan)
Langkah 1: Harga Perolehan Aset
Diketahui bahwa nota pembelian alat untuk usaha pengolahan telur asin asap adalah sebesar Rp 1.200.000,00.
Langkah 2: Umur Manfaat Aset
Pada kasus ini, alat tersebut diasumsikan dapat dipakai dalam kurun waktu 4 tahun. Untuk menghitung biaya penyusutan per bulan, kita harus mengkonversi umur manfaat ini dalam bulan. Diketahui bahwa 1 tahun = 12 bulan.
4 tahun × 12 bulan = 48 bulan
Langkah 3: Nilai Sisa
Kita akan mengabaikan nilai sisa aset dalam kasus ini, dengan asumsi bahwa setelah selesai umur manfaatnya, alat tidak lagi memiliki nilai ekonomi yang layak untuk dijual kembali.
Langkah 4: Menghitung Biaya Penyusutan per Bulan
Biaya penyusutan per bulan dapat dihitung dengan rumus:
Biaya Penyusutan per Bulan = (Harga Perolehan Aset – Nilai Sisa) ÷ Umur Manfaat Aset (dalam bulan)
Biaya Penyusutan per Bulan = (Rp 1.200.000,00 – Rp 0) ÷ 48 bulan
Biaya Penyusutan per Bulan = Rp 25.000,00
Kesimpulan
Dengan menggunakan metode garis lurus, biaya penyusutan alat usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi, telur asin asap, per bulan, adalah sebesar Rp 25.000,00.