Membaca adalah keterampilan dasar yang penting untuk dipelajari anak-anak, terutama pada usia sekolah dasar. Metode pengajaran yang lebih ditekankan pada tahap ini akan sangat menentukan bagaimana minat membaca mereka di masa depan. I Gusti Ngurah Oka membagi enam pengajaran membaca, yakni membaca permulaan, membaca lanjutan, membaca kreatif, membaca kritis, membaca cepat, dan membaca pemahaman. Dalam konteks siswa kelas 1, ada beberapa metode pengajaran membaca yang mungkin lebih cocok.
Membaca Permulaan
Dengan mempertimbangkan bahwa siswa kelas 1 biasanya baru memasuki dunia pendidikan formal, metode membaca permulaan sangat tepat diterapkan. Metode ini fokus pada pembelajaran dasar-dasar membaca seperti pengenalan huruf, pengucapan, dan pengenalan kata dasar. Ini akan membantu siswa memahami konsep dasar membaca dan menulis.
Membaca Lanjutan
Meski bernama “membaca lanjutan”, metode ini juga bisa diterapkan pada siswa kelas 1. Bagaimana bisa? Membaca lanjutan diasumsikan sebagai upaya membentuk komprehensi membaca siswa. Dalam konteks siswa kelas 1, hal ini bisa ditekankan pada kemampuan mereka dalam memahami kalimat pendek dan sederhana, serta menghubungkan bacaan dengan pengalaman sehari-hari.
Membaca Pemahaman
Metode ini dirancang untuk membantu siswa memahami isi bacaan secara lebih mendalam. Untuk siswa kelas 1, ini bisa ditempuh dengan membaca cerita anak singkat dan sederhana, lalu membahasnya bersama. Dengan cara ini, mereka akan belajar untuk tidak hanya membaca kata-kata di atas kertas, tapi juga memahami pesan dan cerita di belakangnya.
Kesimpulannya, pengajaran membaca yang paling cocok untuk siswa kelas 1 adalah kombinasi dari membaca permulaan, lanjutan, dan pemahaman. Ketiganya bisa diterapkan secara bertahap, menyesuaikan dengan perkembangan dan kemampuan para siswa. Di satu sisi, mereka perlu belajar dasar-dasar membaca. Di sisi lain, mereka juga perlu dibiasakan dengan membaca yang lebih kompleks dan menggali pemahaman mereka sendiri terhadap bacaan.