Nelson Mandela, menjadi salah satu tokoh yang telah menciptakan sejarah yang berarti dalam melawan diskriminasi dan penindasan orang berdasarkan warna kulit atau ras di Afrika Selatan. Rahasia di balik perjuangannya dapat ditemukan dalam perjuangan untuk melawan apa yang dikenal dengan Politik Apartheid.
Apartheid: Definisi & Asal Mula
Apartheid adalah sebuah kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah pendudukan Afrikaans di Afrika Selatan pada tahun 1948 yang mewajibkan pemisahan yang ketat antara kelompok ras yang berbeda. Istilah “apartheid” berasal dari bahasa Afrikaans yang berarti “menjadikan terpisah”. Sistem ini meliputi serangkaian hukum yang secara hukum dan sistematis mendiskriminasi ‘non-putih’. Undang-undang ini mencakup aspek-aspek penting dari kehidupan masyarakat, seperti hak memilih, pemilikan tanah, pergerakan, pendidikan, dan pekerjaan.
Nelson Mandela dan Perjuangannya Melawan Diskriminasi Ras Apartheid
Nelson Mandela menjadi simbol perjuangan melawan apartheid. Sejak awal, ia percaya pada keadilan dan inkusivitas. Dengan keuletan dan tekadnya yang tidak pernah berpaling dari hak asasi manusia, Mandela sama sekali tidak mentolerir diskriminasi berdasarkan ras atau warna kulit. Mandela sangat berkomitmen untuk meniadakan apartheid dan melihat sebuah Afrika Selatan yang bebas dan adil.
Dia berjuang melawan sistem penindasan ini, baik sebagai pengacara hak asasi manusia, aktivis politik, dan anggota Kongres Nasional Afrika (ANC). Selama perjuangannya, ia menghadapi pukulan keras, termasuk penangkapan dan hukuman penjara seumur hidup pada tahun 1962.
Sementara di penjara, ia tetap menjalankan kampanyenya melawan penindasan dan berkomunikasi dengan dunia luar, mencapai penggemar dan pendukung internasional. Akhirnya, setelah 27 tahun penahanan, Mandela dibebaskan pada tahun 1990. Setelah pembebasannya, Mandela terus berjuang untuk pembubaran apartheid dan menciptakan sistem yang lebih inklusif dan adil.
Akhir Apartheid dan Masa Presiden Nelson Mandela
Pada tahun 1994, apartheid akhirnya dihapuskan, dan Nelson Mandela dipilih sebagai presiden pertama Afrika Selatan yang baru yang dipilih secara demokratis, mewakili semangat baru negara yang dimulai pada era pascapenjajahan. Selama memimpin, Mandela melanjutkan kerja kerasnya untuk menyembuhkan luka bersejarah negara dan mempromosikan keadilan sosial dan kesetaraan di antara semua warganya, tanpa memandang ras atau warna kulit.
Penutup
Mandela hingga akhir hidupnya tetap menjadi simbol perjuangan melawan diskriminasi rasial dan rasisme. Dia mengajarkan kita bahwa warna kulit atau ras tidak boleh menjadi alasan untuk diskriminasi dan penindasan. Semangat dan perjuangannya untuk mengakhiri apartheid telah meresapi sejarah dan akan terus menginspirasi generasi mendatang dalam perjuangan mereka untuk keadilan dan kesetaraan di seluruh dunia.