Ilmu

Dari Tiga Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia, Pendekatan Mana yang Masih Relevan Dengan Pembelajaran Bahasa di Sekolah Dasar Saat Ini dan Apa Alasannya?

×

Dari Tiga Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia, Pendekatan Mana yang Masih Relevan Dengan Pembelajaran Bahasa di Sekolah Dasar Saat Ini dan Apa Alasannya?

Sebarkan artikel ini

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, terdapat tiga pendekatan yang biasanya digunakan, yaitu pendekatan Whole Language, pendekatan Komunikatif, dan pendekatan Kontekstual. Ketiganya memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri, namun dalam konteks pembelajaran di sekolah dasar saat ini, pendekatan Kontekstual dianggap paling relevan.

Pendekatan Kontekstual

Pendekatan Kontekstual adalah pendekatan yang mengharuskan siswa untuk memahami dan merespon situasi yang mereka hadapi sehari-hari. Pendekatan ini menekankan penggunaan bahasa yang tepat dalam konteks yang cocok, termasuk penggunaan kata, frasa, dan struktur kalimat yang tepat.

Pendekatan Kontekstual sangat relevan dengan pembelajaran di sekolah dasar karena ini adalah tahap di mana siswa baru mulai belajar bagaimana menggunakan bahasa dalam situasi kehidupan nyata. Mereka baru mulai belajar bagaimana mengartikulasikan pemikiran, ide, dan perasaan mereka dengan benar. Oleh karena itu, pendekatan kontekstual membantu siswa mengintegrasikan pengetahuan bahasa ke dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Kelebihan lain dari pendekatan Kontekstual adalah fleksibilitasnya. Instruksi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa, yang berarti siswa memiliki peluang lebih baik untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang bahasa.

Pendekatan Whole Language dan Komunikatif

Pendekatan Whole Language dan Komunikatif juga memiliki kekuatan dan manfaatnya masing-masing. Pendekatan Whole Language menekankan pada pentingnya memahami bahasa sebagai suatu keseluruhan, bukan hanya sebagai serangkaian aturan dan struktur. Sementara pendekatan komunikatif menekankan pada penggunaan bahasa dalam berkomunikasi, dan pedagogi ini mendorong siswa untuk berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis dalam bahasa target sebagai bagian dari proses belajar mereka.

Namun, kedua pendekatan ini mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk dikuasai dan mungkin lebih sesuai untuk siswa yang lebih tua atau yang sudah memiliki dasar yang kuat dalam bahasa. Juga, pendekatan ini mungkin kurang berhasil di kelas yang memiliki siswa dengan berbagai tingkat kemampuan bahasa.

Kesimpulan

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, pendekatan Kontekstual tampaknya paling relevan untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar saat ini. Memahami dan menggunakannya secara efektif dapat membantu siswa dalam memahami dan menggunakan bahasa Indonesia secara efisien dan efektif dalam berbagai situasi kehidupan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *