Sosial

Contoh Kerjasama IPTEK Indonesia dengan Negara Anggota ASEAN yang Berpengaruh Terhadap Proses Perubahan Kegiatan Ekonomi Agraris Menuju Industri

×

Contoh Kerjasama IPTEK Indonesia dengan Negara Anggota ASEAN yang Berpengaruh Terhadap Proses Perubahan Kegiatan Ekonomi Agraris Menuju Industri

Sebarkan artikel ini

Pejalan ekonomi dunia kini semakin dinamis dan tuntutan perubahan kegiatan agraris menjadi industri jelas mendesak. Dalam mewujudkannya, aksi kolaboratif antara sejumlah negara menjadi pilihan yang sangat bijaksana, terutama dalam kerangka kerjasama yang melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Contoh nyata yang dapat dilihat adalah kerjasama IPTEK antara Indonesia dengan negara-negara anggota ASEAN.

Kerjasama IPTEK dengan Singapura

Singapura, sebagai salah satu negara dengan kemajuan teknologi dan pendidikan yang signifikan di ASEAN, menjadi partner dialog yang vital bagi Indonesia. Salah satu bentuk kerjasama yang telah terjalin adalah dalam bidang teknologi informasi. Pada tahun 2018, misalnya, pemerintah Indonesia dan Singapura melalui perusahaan negaranya, yakni Telkom Indonesia dan Singtel, berkomitmen memperkuat dan mempercepat pembangunan ekosistem digital dan konvergensi teknologi di Indonesia. Kerjasama ini nantinya diharapkan dapat mendukung perubahan ekonomi dari sektor agraris ke industri.

Kerjasama IPTEK dengan Vietnam

Kerjasama lain yang juga patut disorot adalah yang melibatkan Vietnam. Sebagai negara dengan sektor agraris yang kuat, Vietnam memiliki teknologi pertanian yang maju yang dapat menjadi panutan bagi Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara mengadakan pertukaran pengetahuan dan teknologi dalam bidang pertanian dan perikanan. Melalui kerjasama ini, diharapkan Indonesia dapat merangsang modernisasi sektor sektornya yang masih berbasis agraris, menjadi lebih industri.

Kerjasama IPTEK dengan Malaysia

Indonesia dan Malaysia saling berbagi ilmu dan teknologi dalam bidang kelapa sawit. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas kelapa sawit, serta mengurangi dampak lingkungan dari perkebunan kelapa sawit. Hal ini penting bagi Indonesia untuk merubah paradigma ekonomi agraris menjadi lebih berbasis industri dan berkelanjutan.

Indonesia, dengan kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya, diharapkan dapat mengambil manfaat maksimal dari setiap kerjasama yang terjalin. Sembari memperluas kesempatan untuk meningkatkan kerjasama IPTEK dengan negara anggota ASEAN lainnya, langkah ini nantinya dapat bermanfaat dalam mendorong proses transformasi ekonomi dari agraris ke industri.

Dengan dukungan teknologi dan inovasi melalui kerjasama regional, bukan tidak mungkin bahwa perubahan besar dalam skema ekonomi Indonesia akan tercipta dalam waktu yang tidak terlalu lama. Saat itu, yang namanya ekonomi agraris menjadi industri bukan hanya sekedar wacana, melainkan kenyataan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *