Yuliani adalah contoh nyata dari figur wanita shalihah dalam agama Islam. Pembicaraan tentang sikap dan perilaku Yuliani seakan menjadi bahan pembelajaran tentang bagaimana seharusnya seorang muslimah melakukan peran dan tanggung jawabnya dalam pengamalan ajaran Islam.
Sebagai seorang wanita shalihah, Yuliani mengedepankan ketaatan dalam beribadah sehari-hari. Ia memahami pentingnya kewajiban salat lima waktu dan menunaikannya dengan konsisten. Selain itu, ia juga meluangkan waktu untuk berpuasa sunnah, berzikir, dan membaca Al-Qur’an. Yuliani memandang setiap detik dalam hidupnya adalah kesempatan untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Hal yang membuat Yuliani berbeda adalah sikapnya terhadap kehidupan setelah mati. Ia memandang kehidupan dunia hanya sebagai tempat sementara dan persiapan untuk kehidupan abadi di akhirat. Oleh karena itu, seluruh amal ibadah dan perbuatan baik yang dilakukan Yuliani di dunia ini dipahaminya sebagai bekal untuk kehidupan setelah mati, terutama saat malaikat menanyakannya di alam kubur. Hal ini merupakan bentuk iman yang kuat kepada malaikat, yang menjadi salah satu pilar iman dalam Islam.
Yuliani yakin bahwa di alam kubur, setiap manusia akan ditanya oleh dua malaikat yaitu Munkar dan Nakir tentang seluruh amal perbuatannya selama hidup di dunia. Mereka akan menanyakan tentang siapa Tuhan, apa agama, dan siapa nabi yang diikutinya. Pengenalan terhadap ajaran agama dan konsistensi dalam beramal soleh dipercayanya sebagai jawaban atas pertanyaan itu.
Keimanan Yuliani kepada malaikat tidak hanya menjadikan dia pribadi yang religius, tetapi juga orang yang penuh kasih sayang dan peduli terhadap orang lain. Ia percaya bahwa setiap amal baik atau buruk yang dilakukannya akan dicatat oleh dua Malaikat Raqib dan Atid. Oleh karena itu, Yuliani berusaha untuk melakukan kebaikan dan menghindari perbuatan buruk semampunya.
Perwujudan iman Yuliani ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah persiapan untuk kehidupan setelah mati. Seperti Yuliani, setiap perilaku dan amalan kita di dunia ini akan kita pertanggungjawabkan di alam kubur. Sehingga sangat penting bagi kita untuk menjalankan ajaran agama dengan sebaik-baiknya dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan setelah mati.