Sebagai alat dalam mencatat transaksi yang terjadi dalam sebuah bisnis, jurnal keuangan menjelaskan detil transaksi finansial sebuah perusahaan dan digunakan sebagai dasar untuk pencatatan baik di neraca maupun laporan laba rugi. Dalam hal ini, Ny. Elva melakukan penyetoran uang atau modal sebesar Rp50.000.000,00 untuk mendirikan perusahaan jasa salon cantik.
Berikut ini adalah jurnal keuangan dari transaksi tersebut.
Jurnal Keuangan Transaksi Modal Awal
Tanggal | Keterangan | Debet (Rp) | Kredit (Rp) |
---|---|---|---|
Tanggal (misal sep. 2021) | Modal | 50.000.000 | – |
Tanggal (misal sep. 2021) | Kas | – | 50.000.000 |
Transaksi tersebut dicatat di kolom Debet dengan keterangan “Modal” sebagai pertanda bahwa modal tersebut merupakan modal awal perusahaan yang disetor Ny. Elva. Posisi “Modal” di Debet menunjukkan penambahan modal.
Sedangkan, pada kolom Kredit, pencatatan dilakukan dengan keterangan “Kas”. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah menerima kas sebesar Rp50.000.000,00 sebagai hasil setoran modal oleh Ny. Elva. Posisi “Kas” di Kredit menunjukkan penambahan aset dalam bentuk kas.
Penjelasan
Modal awal diletakkan di kolom Debet sementara kas ditempatkan di kolom Kredit. Hal ini disebabkan karena dalam akuntansi, setiap setoran modal atau penambahan aset akan menciptakan dua efek sekaligus, yaitu penambahan aset (Kas) dan penambahan Modal.
Dengan pencatatan sesuai jurnal keuangan di atas, siklus keuangan perusahaan dapat terpantau dengan baik sejak awal dimulainya operasional perusahaan. Fitur ini penting untuk memastikan langkah-langkah berikutnya dalam mengembangkan bisnis tersebut dan memantau secara efektif kondisi keuangan dan perkembangan perusahaan dalam jangka panjang.