Keputusan penting seringkali menjadi titik balik dalam banyak situasi, baik dalam konteks pekerjaan, organisasi, komunitas, hingga saat perkuliahan. Dalam artikel ini, saya ingin berbagi tentang pengalaman saya ketika harus mengambil keputusan besar di saat menjadi koordinator kegiatan kampus.
Sebagai seorang mahasiswa tingkat akhir, saya ditunjuk untuk menjadi koordinator dalam serangkaian acara Perkuliahan Umum tahunan kampus saya. Acara ini melibatkan semua fakultas dan jurusan serta memiliki dampak signifikan terhadap citra kampus kami di mata publik. Karena skala dan kompleksitasnya, banyak tantangan yang kami hadapi.
Kami mengalami kesulitan dalam pengadaan dana sebesar tiga juta rupiah untuk menyewa peralatan penting. Saat itu ada dua pilihan: memotong beberapa acara lebih kecil untuk mengalokasikan dana, atau mencari sponsor tambahan. Kedua keputusan ini memiliki konsekuensi dan risiko tersendiri.
Setelah berdiskusi dengan tim, saya memutuskan untuk mencari sponsor tambahan. Alasannya, jika kami memotong beberapa acara, bisa mengganggu struktur dan kualitas keseluruhan acara. Kami tidak ingin mengecewakan peserta yang telah meluangkan waktu dan energi mereka untuk berpartisipasi.
Keputusan ini menuntut partisipasi dan kerja keras dari semua anggota tim. Kami harus berjuang lebih keras dalam mencari sponsor dan melakukan negosiasi. Walaupun melelahkan dan memakan waktu, keputusan ini membuahkan hasil. Kami berhasil mendapatkan sponsor tambahan sehingga kami tidak perlu memotong acara apa pun.
Melalui pengalaman ini, saya belajar bahwa keputusan penting seringkali tidak mudah dan membutuhkan pertimbangan yang matang. Seringkali kita harus memilih opsi yang tampaknya lebih sulit untuk mencapai hasil yang lebih baik. Meski begitu, dengan kerja keras dan kerja sama tim yang baik, kita dapat mengatasi tantangan dan mencapai tujuan yang kita inginkan.