Indeks adalah cara penting untuk mengukur pergeseran ekonomi dan keuangan dalam berbagai bidang, mulai dari inflasi harga hingga kondisi pasar saham. Namun, ada beberapa indeks di mana dalam pembuatannya tidak dicakup faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan nilai tersebut. Angka indeks tersebut ada yang disebut sebagai Indeks Laspeyres.
Indeks Laspeyres
Indeks Laspeyres adalah jenis indeks harga yang dibuat oleh ekonom Jerman, Etienne Laspeyres. Dalam perhitungan indeks ini, berat atau bobot barang yang digunakan adalah jumlah dari barang tersebut yang dikonsumsi dalam periode dasar. Indeks ini cenderung tidak memasukkan faktor-faktor perubahan ke dalam perhitungan beratnya, seperti perubahan permintaan atau penawaran dan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi naik turunnya harga.
Indeks ini diperoleh dari pembagian jumlah biaya barang sekarang berdasarkan jumlah dan harga barang acuan periode dasar, kemudian dikalikan 100. Siapapun dapat menghitung indeks ini tanpa harus memperhatikan fluktuasi faktor-faktor lain.
Jenis indeks ini pandai melebih-lebihkan efek kenaikan harga (inflasi). Ketika harga suatu barang naik, konsumen cenderung membeli lebih sedikit barang tersebut atau beralih ke barang substitusi. Namun, perubahan perilaku konsumen ini tidak dibayangkan dalam indeks Laspeyres, yang juga dianggap sebagai kekurangannya.
Indeks Laspeyres adalah sejenis indeks jumlah yang memberikan hasil yang cenderung lebih tinggi (cenderung “melawan”) dibandingkan dengan metode perhitungan indeks lainnya. Oleh karena itu, metode ini sangat sesuai untuk digunakan dalam mengukur tingkat inflasi suatu negara.
Kesimpulan
Jadi, jawaban atas pertanyaan, “Suatu angka indeks yang dalam pembuatannya tidak memasukkan faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya angka indeks adalah?” adalah indeks Laspeyres. Metode ini memiliki pro dan kontra, tetapi tetap menjadi alat penting dalam ekonomi untuk mengukur inflasi dan perubahan harga barang dan jasa sepanjang waktu.