Sebelum era modern, manusia telah membangun struktur-struktur megah yang menyimpan banyak cerita tentang sejarah dan kehidupan mereka. Dolmen, menhir, waruga, sarkofagus, dan punden berundak adalah beberapa contoh dari struktur pra-sejarah yang masih bisa kita temukan hingga masa sekarang. Berikut penjelasan detail tentang masing-masing jenis struktur tersebut.
Dolmen
Dolmen adalah struktur batu tua yang paling umum ditemukan di daerah Eropa Barat dan Asia. Struktur ini biasanya terdiri dari dua atau lebih batu tegak yang menopang batu datar besar di atasnya. Dolmen biasanya ditemukan dalam kondisi terkubur dan sisa-sisanya menunjukkan bahwa dolmen digunakan sebagai tempat peristirahatan akhir atau tempat pemujaan.
Menhir
Menhir adalah batu besar yang didirikan tegak lurus. Menhir banyak ditemukan di Eropa, khususnya di Inggris, Perancis, Skotlandia, dan Irlandia. Beberapa Menhir diatur dalam pola tertentu, yang mungkin berhubungan dengan perhitungan astronomi kuno atau ritual agama tertentu. Fungsi pasti dari menhir hingga saat ini masih menjadi topik debat di kalangan arkeolog dan sejarawan.
Waruga
Waruga adalah kuburan batu kuno yang ditemukan di Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia. Waruga berbentuk persegi panjang dengan atap yang berbentuk seperti rumah, dan digunakan sebagai tempat penguburan orang-orang Minahasa di masa lalu. Waruga biasanya ditandai dengan ukiran atau relief yang menceritakan tentang profesi atau status sosial orang yang dikuburkan di dalamnya.
Sarkofagus
Sarkofagus adalah peti kubur batu yang besar, biasanya digunakan untuk mengubur orang-orang penting atau bangsawan di masa kuno. Kata sarkofagus berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “pemakan daging”, merujuk pada praktik penguburan di mana tubuh dibiarkan membusuk di dalam peti batu sebelum akhirnya dikumpulkan dan disimpan di tempat lain. Sarkofagus kuna sering ditemukan di Mesir, Yunani, dan Romawi kuno.
Punden Berundak
Punden berundak adalah struktur megalitikum tertua yang ditemukan di Indonesia, khususnya di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Struktur ini biasanya terdiri dari sejumlah teras atau ‘undakan’ yang berbentuk segitiga, dan dianggap sebagai tempat suci atau tempat pemujaan di masa lalu.
Struktur-struktur ini, meskipun diciptakan di era prasejarah dan pra aksara, masih memiliki keindahan dan daya tariknya sendiri. Mereka memberikan kita pemahaman tentang bagaimana manusia pada waktu itu melihat dunia dan bagaimana mereka menghormati dan merayakan orang-orang yang telah meninggal. Selain itu, struktur ini juga menjadi bukti kemampuan teknologi dan kemampuan konstruksi masyarakat pra-aksara.