Atletik adalah cabang olahraga yang memiliki berbagai jenis disiplin. Salah satu dari disiplin tersebut adalah lempar cakram, yang diunduh sebagai komponen penting dalam ajang Olimpiade sejak zaman dahulu. Resmi ditampilkan di Olimpiade kuno tahun 708 sebelum masehi, lempar cakram telah terus menjadi bagian penting dari ajang ini. Namun, sebuah pertanyaan menarik muncul: terbuat dari bahan apakah cakram tersebut?
Asal-Usul Cakram dalam Olimpiade
Pada mulanya, olahraga lempar cakram menjadi bagian dari Olimpiade kuno di Yunani. Para atlet yang berkompetisi dalam olahraga ini adalah penduduk lokal yang telah mempersiapkan diri dengan latihan fisik yang intens. Cakram awalnya digunakan dalam ini bukanlah benda yang kita kenal sekarang.
Bahan Pembuatan Cakram
Cakram yang digunakan di stadium-stadium Yunani kuno pada awalnya terbuat dari batu atau perunggu. Ini berbeda dengan cakram yang kita kenal dalam permainan modern, biasanya terbuat dari logam dengan lingkaran plastik atau kayu di sekelilingnya. Pada masa itu, seiring penggunaan bahan yang berbeda, berat dan ukuran cakram juga bisa sangat bervariasi. Oleh karena itu, keahlian dan kekuatan atlet sangat diperlukan dalam kompetisi tersebut.
Tambahan lagi, cakram kuno memiliki desain yang berbeda dengan yang ada sekarang. Bentuknya lebih seperti piring datar, dengan tepi yang lebih tebal dibanding dengan bagian tengahnya. Desain ini membuat cakram saat dilempar dapat berputar dengan lebih efisien.
Meski cakram saat ini sudah jauh berbeda dalam hal material dan desain, inti dari olahraga ini tetap sama hingga hari ini: membutuhkan kombinasi kekuatan, keterampilan, dan teknik yang tepat untuk meraih jarak lemparan tertinggi.
Kesimpulan
Jadi, tak dapat dipungkiri bahwa cakram awalnya terbuat dari batu atau perunggu pada masa olimpiade tahun 708 sebelum masehi. Namun, hingga saat ini, olahraga yang sama sudah beradaptasi dan berevolusi, menyebabkan bentuk dan bahan cakram sudah melalui sejumlah perubahan besar.