Kualitas air yang baik adalah syarat mutlak bagi kehidupan biota akuatik. Sumber air sangat penting bagi kehidupan dan keberlangsungan ekosistem di Bumi. Namun, menurut data dari National Resources Defense Council (NRDC), lebih dari dua pertiga permukaan planet ini terdiri dari air. Namun ironisnya, kurang dari 1% dari jumlah total itu aman dan dapat digunakan oleh manusia dan biota lainnya. Salah satu alasan utama kelangkaan sumber air yang segar dan bersih ini adalah pencemaran.
Apa Itu Pencemaran Air?
Pencemaran air adalah proses dimana zat atau substansi berbahaya bermasuk ke dalam sistem perairan, sehingga mengakibatkan perubahan karakteristik air asli yang diperlukan bagi kelangsungan hidup organisme dalam ekosistem perairan. Pencemaran ini dapat bersifat fisik, biologis, atau kimia dan dapat datang dari sumber titik atau non-titik.
Mengapa Pencemaran Air Terjadi?
Faktor pendorong utama pencemaran air adalah aktivitas manusia. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan, manusia melakukan berbagai aktivitas yang berpotensi mencemari air. Misalnya, pembuangan limbah industri langsung ke badan air tanpa pengolahan, penggunaan pestisida dan pupuk kimia dalam pertanian yang dibawa oleh air hujan ke perairan, serta pembuangan limbah domestik dan sanitasi yang tidak memadai.
Lebih jauh, kondisi alam juga bisa memainkan peran dalam proses ini, seperti erosi dan sedimentasi alami, meskipun dampaknya biasanya lebih kecil daripada aktivitas manusia.
Bagaimana Dampak Pencemaran Air?
Pencemaran air menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia dan keberlangsungan ekosistem. Bahan kimia berbahaya dan mikroorganisme patogen dalam air yang tercemar dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kholera, hepatitis, penyakit kulit dan gangguan pencernaan. Selain itu, perubahan karakteristik air juga mengganggu populasi dan jumlah spesies dalam ekosistem perairan, sehingga mengakibatkan penurunan keanekaragaman hayati.
Bagaimana Cara Mengatasi Pencemaran Air?
Penanganan pencemaran air memerlukan pendekatan yang menyeluruh dan berkelanjutan. Peraturan yang ketat terhadap pembuangan limbah industri, penggunaan pestisida, dan manajemen sanitasi adalah beberapa tindakan preventif yang dapat dilakukan. Selain itu, penggunaan teknologi pengolahan air dan pendidikan masyarakat tentang pentingnya konservasi air dan sanitasi baik juga diperlukan.
Dengan demikian, kita dapat melindungi sumber air kita dari pencemaran, sehingga kita dapat menjaga ketersediaan air bersih untuk kehidupan dan ekosistem di masa depan.