A. Laporan Kos Dibebankan dengan Menggunakan Metode FIFO untuk Departemen Pewarnaan
Metode FIFO (First In, First Out) adalah metode penentuan biaya yang menganggap bahwa bahan baku yang datang pertama kali adalah yang pertama kali digunakan dalam proses produksi.
Sebagai contoh, kita akan melihat kasus dimana Departemen Pewarnaan memiliki rincian biaya produksi sebagai berikut pada bulan Januari 2023:
- Bahan Baku: Rp 50,000,000
- Tenaga Kerja: Rp 35,000,000
- Overhead: Rp 15,000,000
Jika departemen ini menghasilkan 10,000 unit produk, maka kita dapat menghitung biaya per unit dengan cara membagi total biaya dengan jumlah unit yang dihasilkan.
- Biaya per unit untuk Bahan Baku: Rp 50,000,000 / 10,000 unit = Rp 5,000/unit
- Biaya per unit untuk Tenaga Kerja: Rp 35,000,000 / 10,000 unit = Rp 3,500/unit
- Biaya per unit untuk Overhead: Rp 15,000,000 / 10,000 unit = Rp 1,500/unit
B. Laporan Kos Dibebankan dengan Menggunakan Metode FIFO untuk Departemen Perakitan CPU
Departemen Perakitan CPU memiliki rincian biaya produksi sebagai berikut pada bulan Januari 2023:
- Bahan Baku: Rp 120,000,000
- Tenaga Kerja: Rp 80,000,000
- Overhead: Rp 50,000,000
Jika departemen ini menghasilkan 20,000 unit CPU, maka kita dapat menghitung biaya per unit dengan cara yang sama.
- Biaya per unit untuk Bahan Baku: Rp 120,000,000 / 20,000 unit = Rp 6,000/unit
- Biaya per unit untuk Tenaga Kerja: Rp 80,000,000 / 20,000 unit = Rp 4,000/unit
- Biaya per unit untuk Overhead: Rp 50,000,000 / 20,000 unit = Rp 2,500/unit
Dalam kedua laporan tersebut, kita telah menggunakan metode FIFO untuk menentukan biaya produksi per unit. Metode ini efektif untuk mencerminkan fluktuasi harga bahan baku di pasar saat ini, dan membantu perusahaan dalam menentukan harga jual produk.