Terusan Suez adalah suatu perairan buatan manusia yang sangat penting dan strategis. Terletak di Mesir, terusan ini menjadi jalur penting dan lalu lintas maritim internasional. Fungsi utama Terusan Suez sendiri adalah menghubungkan antara Laut Merah dengan Laut Tengah, yang menjadi bagian dari perairan yang menghubungkan dua samudra besar, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Atlantik. Namun, tidak hanya berperan sebagai jalur komunikasi, Terusan Suez juga menciptakan batas antara dua benua, yaitu benua Afrika dan Asia.
Sejarah Pembangunan Terusan Suez
Membicarakan tentang Terusan Suez tidak lengkap bila tidak membahas sejarah pembangunannya. Terusan Suez dibangun oleh Ferdinand de Lesseps yang didukung oleh Kaisar Prancis, Napoleon III. Proses pembangunan berlangsung selama 10 tahun, dimulai pada tanggal 25 April 1859 dan selesai pada 17 November 1869. Tujuan utamanya adalah untuk mendukung perdagangan dan transportasi antara Eropa dan Asia tanpa harus melalui rute panjang dan berbahaya di sekitar Afrika.
Peran Terusan Suez sebagai Batas Dua Benua
Terusan Suez memaksa perbatasan antara dua benua, menjadi garis pemisah fisik antara Afrika dan Asia. Sebelum pembangunan terusan, Semenanjung Sinai secara geografis masih termasuk bagian dari Afrika. Namun, dengan adanya Terusan Suez, Semenanjung Sinai kini menjadi bagian dari benua Asia.
Hal ini karena Terusan Suez membentuk suatu jalur perairan artificial yang membagi daratan meski lebarnya hanya 200 meter. Meski sempit, namun memiliki kedalaman yang cukup untuk memungkinkan kapal-kapal besar melintasi. Sehingga, Terusan Suez telah mengubah peta dunia dan menjadi batas geografis antara benua Afrika dan Asia.
Selain itu, Terusan Suez juga berfungsi sebagai zona perdagangan penting. Dengan adanya terusan ini, waktu perjalanan antara Eropa dan Asia dapat dipersingkat. Hal ini berarti, biaya transportasi menjadi lebih hemat dan efisien. Menyadari pentingnya terusan ini, banyak negara yang berusaha mengendalikan area ini, meskipun diakhirnya kembali ke pemerintahan Mesir.
Samudra Hindia dan Samudra Atlantik, dan antara benua Afrika dan Asia menjadikan Terusan Suez memiliki peran strategis penting secara geopolitik. Pengaruhnya tidak hanya berdampak pada bidang maritim dan perdagangan internasional, tetapi juga menjadi pusat isu geopolitik beberapa negara.