Kerajaan Kutai adalah sebuah kerajaan kuno yang pernah berdiri di wilayah Indonesia saat ini. Kekuasaan kerajaan ini mencakup wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya. Salah satu raja yang terkenal dari Kerajaan Kutai adalah Raja Aswawarman, yang diperkirakan hidup pada abad ke-5 M. Selama masa pemerintahan Raja Aswawarman, wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai diperluas. Berikut adalah beberapa bukti yang menunjukkan hal tersebut:
Prasasti Yūpa
Prasasti Yūpa merupakan salah satu sumber utama yang mencatat masa pemerintahan Raja Aswawarman. Prasasti ini ditemukan di dekat Muara Kaman, Kalimantan Timur. Isi prasasti Yūpa berisi tentang persembahan upeti oleh para bawahan dalam bahasa Sanskerta. Menurut prasasti ini, Raja Aswawarman berhasil mengumpulkan upeti dari para bawahannya, yang menunjukkan bahwa wilayah kekuasaannya luas. Selain itu, prasasti ini juga mencatat bahwa Aswawarman menyebut dirinya sebagai Purnawarman, yaitu penguasa yang memiliki kekuasaan penuh.
Penaklukan Oleh Raja Aswawarman
Dari beberapa sumber sejarah, diketahui bahwa Raja Aswawarman melakukan beberapa penaklukan untuk memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai. Salah satu wilayah yang berhasil ia taklukkan adalah wilayah Pulau Tarakan, yang kemudian menjadi bagian integral dari Kerajaan Kutai. Selain itu, Aswawarman juga berhasil melakukan penaklukan di wilayah Makassar, Sulawesi Selatan. Hal ini membuktikan ekspansi wilayah kerajaan yang semakin meningkat.
Hubungan Diplomatik dengan Kerajaan Luar
Pada masa pemerintahan Raja Aswawarman, Kerajaan Kutai menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan di luar wilayah. Misalnya, Raja Aswawarman diketahui menjalin hubungan dengan Kerajaan Guhashpati, sebuah kerajaan di India kuno. Hubungan ini membantu Raja Aswawarman untuk memperluas pengaruhnya di wilayah India dan sekitarnya. Melalui hubungan diplomatik ini, Kerajaan Kutai semakin dikenal secara internasional, dan wilayah kekuasaannya pun semakin diperluas.
Faktor Budaya dan Agama
Kerajaan Kutai merupakan salah satu kerajaan kuno di Indonesia yang menganut agama Hindu. Saat pemerintahan Raja Aswawarman, penyebutan istilah yang berkaitan dengan agama Hindu seperti Śiwagŗhīśvara dan Varuṇendra dalam prasasti menunjukkan pemikiran yang kondusif bagi kerajaan untuk memperluas pengaruhnya. Penyebaran agama Hindu oleh Kerajaan Kutai juga membantu dalam menghilangkan hambatan antara wilayah taklukkan dan kerajaan, sehingga mempermudah ekspansi wilayah kekuasaan.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada masa pemerintahan Raja Aswawarman, wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai berhasil diperluas, seperti yang terlihat dari penaklukan wilayah, hubungan diplomatik, dan penyebaran agama Hindu. Bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa Raja Aswawarman adalah seorang pemimpin yang berhasil melakukan ekspansi wilayah dan memajukan kerajaan di berbagai bidang.