Termometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur suhu. Umumnya, termometer diisi dengan raksa atau alkohol. Ada alasan penting kenapa udara bukanlah pilihan bahan pengisi termometer.
Air Memiliki Koefisien Muai yang Kecil
Air memiliki koefisien muai yang rendah, yang berarti volume air hanya akan berubah sedikit ketika suhu berubah. Ini membuatnya tidak ideal untuk digunakan dalam suatu termometer, di mana perubahan volume yang besar diperlukan untuk menunjukkan perubahan suhu yang akurat.
Air Bisa Membeku Pada Suhu Rendah
Air membeku pada 0 derajat Celsius. Jika termometer berisi air digunakan untuk mengukur suhu di bawah titik beku, air dalam tabung akan membeku, merusak termometer dan membuatnya tidak akurat.
Air Bisa Mengalami Penguapan
Pada suhu tinggi, air dapat menguap, yang bisa mengakibatkan volume dalam termometer berkurang, dan mencederai akurasi pengukuran suhu.
Alasan yang Bukan Alasan Kecuali
Namun, ada satu alasan yang kerap dianggap salah kaprah dalam pembahasan ini, yaitu ketersediaan air. Seringkali orang berpikir bahwa air tidak digunakan sebagai pengisi termometer karena sulit ditemukan atau langka. Faktanya, air adalah sumber daya yang melimpah dan mudah ditemukan di sebagian besar tempat di bumi. Jadi, ketiadaan atau kelangkaan air bukanlah alasan mengapa air tidak digunakan sebagai bahan pengisi dalam termometer.
Secara keseluruhan, pilihan pengisi termometer harus memiliki koefisien muai yang cukup besar untuk mencerminkan perubahan suhu yang akurat, tahan terhadap suhu ekstrem tanpa membeku atau menguap, dan harus konsisten dalam perilakunya pada berbagai kondisi. Dengan alasan tersebut, air bukan bahan pengisi yang baik untuk termometer.