Umar bin Khattab r.a., salah satu Khalifah Rasyidin yang ternama dalam sejarah Islam, telah dikenal karena integritas, kejujuran, dan kepemimpinan yang teguh dia miliki. Salah satu kisah yang paling terkenal tentang Khalifah Umar adalah permasalahan tunjangan gaji dia.
Tunjangan Gaji Khalifah Umar
Khalifah Umar r.a. dikenal karena komitmennya terhadap prinsip-prinsip keadilan dan kesederhanaan hidup. Dia hanya menerima sejumlah kecil tunjangan dari Baytul Mal (kantor keuangan negara), yang bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Disaat yang sama, dia sangat berdedikasi dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin umat Islam.
Tokoh yang Mengusulkan Kenaikan Gaji
Tunjangan gaji yang sangat kecil ini membuat banyak sahabat dan umat Islam prihatin. Oleh karena itu, beberapa tokoh muslim memutuskan untuk mengusulkan kenaikan gaji untuk Khalifah Umar.
Para tokoh ini mencakup Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, dan Abdurrahman bin Auf. Mereka merasa bahwa Khalifah Umar perlu mendapatkan tunjangan gaji yang lebih layak untuk mendukung kesehariannya.
Kecuali
Ali bin Abi Thalib, Utsman bin Affan, dan Abdurrahman bin Auf adalah beberapa tokoh yang mengusulkan peningkatan tunjangan gaji Khalifah Umar. Namun, ada beberapa tokoh lainnya yang tidak mengusulkan hal ini. Contohnya adalah Sa’ad bin Abi Waqas dan Abu Ubaidah bin Al Jarrah.
Maka, jika pertanyaan adalah “Tokoh-tokoh Muslim yang mengusulkan kenaikan tunjangan gaji Umar sebagai Khalifah adalah kecuali?”, jawabannya adalah Sa’ad bin Abi Waqas dan Abu Ubaidah bin Al Jarrah.
Penutup
Interaksi ini menunjukkan bagaimana keadilan, kebijaksanaan, dan semangat kerakyatan mempengaruhi para pemimpin di awal sejarah Islam. Kisah ini juga menunjukkan bagaimana setiap individu, termasuk Khalifah Umar, memilki pandangan dan pendapat yang berbeda tentang hal yang sama. Setiap tokoh memiliki persepsi dan sudut pandang unik mereka sendiri, dan hal ini terlihat dalam perdebatan tentang tunjangan gaji Khalifah Umar.