Hou Han Shu, juga dikenal sebagai Buku Akhir dari Han, adalah salah satu dari dua puluh empat kronik sejarah Dinasti Han secara keseluruhan. Ia memiliki peran penting dalam sejarah Tiongkok kuno dan juga sebagai salah satu sumber dokumenter penting dalam penulisan sejarah Asia Tenggara, termasuk Pulau Jawa.
Kronik Hou Han Shu
Hou Han Shu mencakup sekitar dua abad, dari akhir Dinasti Barat Han (206 SM hingga 8 M) hingga akhir Dinasti Timur Han (25 hingga 220 M). Kronik ini ditulis oleh Fan Ye, seorang sejarawan dan pejabat pemerintahan Tiongkok pada abad ke-5. Hou Han Shu dihormati karena kesaksian langsung tentang peristiwa dan kultur serta sosiopolitik saat itu.
Hubungan Hou Han Shu dengan Jawa
Bagian yang paling relevan dengan Pulau Jawa disebut “Catatan tentang Negara-Negara Barat Daya”. Dalam bagian ini, Fan Ye mencatat penjelasan tentang pulau bernama “Yavadvipa”, yang banyak diasumsikan sebagai rujukan kuno untuk Jawa. Catatan ini memberikan gambaran penting tentang perhubungan antara Tiongkok dan Jawa pada periode kuno dan merupakan sumber yang berguna untuk penelitian tentang sejarah Indonesia kuno.
Hou Han Shu mencatat tentang Yavadvipa (Jawa) yang mencakup lapangan dagang, kondisi sosial budaya, dan produk-produk lokal seperti hewan dan tanaman. Namun, kronik ini tidak memberikan gambaran politik atau administratif yang rinci.
Ringkasan
Hou Han Shu berperan penting dalam memahami sejarah Tiongkok dan Jawa. Sejarawan telah menggunakan Hou Han Shu seperti mereka menggunakan sumber primer lainnya, untuk membantu merekonstruksi gambaran dari sejarah kuno dan interaksi antar peradaban. Selama berabad-abad, karya kronik ini telah menjadi alat penting dalam memahami hubungan antara Tiongkok dan Jawa, serta perkembangan sosial-budaya dan ekonomi keduanya pada masa itu.