Dependency ratio adalah suatu ukuran dalam demografi yang menunjukkan rasio antara penduduk yang belum bekerja (dibawah usia 15 tahun dan di atas 64 tahun) dibandingkan dengan penduduk yang berada dalam usia produktif (dari usia 15 sampai 64 tahun). Hubungan antara dependency ratio, penduduk diluar usia kerja dan penduduk usia kerja memiliki implikasi signifikan terhadap ekonomi dan pembangunan suatu negara.
Untuk lebih memahami hubungan tersebut, mari kita tinjau lebih lanjut aspek berikut:
1. Beban Ekonomi
Beban ekonomi adalah salah satu aspek penting ketika menjelajahi hubungan ini. Semakin tinggi dependency ratio, semakin tinggi juga beban yang ditanggung oleh populasi yang produktif untuk menyokong mereka yang tidak dapat bekerja. Ini dapat mempengaruhi standar hidup, yang mungkin memerlukan peningkatan pajak dan menaikkan biaya negara atas tunjangan dan tunjangan kesejahteraan.
2. Investasi dalam Pembangunan Manusia
Populasi di luar usia kerja, khususnya anak-anak, memerlukan investasi dalam pendidikan dan kesehatan, yang merupakan fondasi penting untuk pembangunan sumber daya manusia. Sebaliknya, penduduk usia kerja dapat memberikan sumbangan dalam bentuk pajak dan tenaga kerja.
3. Proses Penuaan Penduduk
Dependency ratio juga memiliki hubungan langsung dengan proses penuaan penduduk. Jika sebuah negara memiliki dependency ratio yang tinggi pada penduduk usia lanjut, ini menunjukkan bahwa negara tersebut sedang mengalami proses penuaan penduduk.
4. Kesejahteraan Sosial
Tidak hanya memiliki dampak ekonomi, tapi dependency ratio juga berdampak pada kesejahteraan sosial. Sebuah negara dengan dependency ratio yang tinggi akan menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan layanan sosial seperti perawatan kesehatan dan bantuan lanjut usia.
Dari analisis ini, kita dapat melihat bahwa memahami hubungan antara dependency ratio penduduk diluar usia kerja dan penduduk usia kerja adalah penting. Sehingga membantu kita dalam merumuskan kebijakan dan strategi yang tepat untuk pembangunan dan perkembangan suatu negara.
