Sosial

Pihak Penengah Membuat Keputusan yang Disetujui oleh Para Pihak yang Berkonflik Disebut Apa?

×

Pihak Penengah Membuat Keputusan yang Disetujui oleh Para Pihak yang Berkonflik Disebut Apa?

Sebarkan artikel ini

Konflik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari interaksi sosial dan bisnis, merentang dari perselisihan individu hingga kontroversi antara organisasi besar. Meskipun konflik seringkali membawa dampak negatif, penyelesaiannya dengan cara yang tepat dan adil dapat memberikan banyak manfaat dan meningkatkan hubungan antar pihak yang berkonflik. Salah satu metode efekif untuk mencapai resolusi konflik yang adil adalah melalui intervensi pihak ketiga yang netral atau pihak penengah. Proses dimana pihak penengah membuat keputusan yang disetujui oleh para pihak yang berkonflik disebut arbitrasi.

Apa Itu Arbitrasi?

Arbitrasi berasal dari bahasa Latin “Arbitratus” yang berarti “menilai” atau “memutuskan”, adalah suatu proses di mana pihak ketiga yang netral, disebut arbitrator, membuat keputusan mengenai perselisihan yang berlangsung. Arbitrator biasanya dipilih atau disepakati oleh kedua belah pihak, dan keputusan yang dibuat oleh arbitrator (disebut sebagai putusan arbitrase) biasanya dianggap binding dan akhir, yang berarti para pihak yang berkonflik harus patuh pada putusan tersebut.

Manfaat dari Arbitrasi

Arbitrasi menawarkan banyak manfaat sebagai metode penyelesaian konflik. Beberapa keuntungan meliputi:

  • Efisiensi: Arbitrasi seringkali lebih cepat daripada proses peradilan, sehingga membantu mencegah penundaan yang dapat merugikan kedua pihak dalam konflik.
  • Kerahasiaan: Tidak seperti pengadilan, proses arbitrasi biasanya bersifat pribadi, yang membantu para pihak merahasiakan detail perselisihan mereka dari publik.
  • Kontrol: Para pihak memiliki lebih banyak kontrol atas proses dan keputusannya dibandingkan dengan peradilan. Misalnya, mereka bisa menyetujui aturan sendiri untuk proses dan memilih arbitrator mereka sendiri.

Metode arbitrasi dapat sangat efektif dalam mengatasi berbagai konflik, termasuk perselisihan komersial, ketenagakerjaan, dan perbatasan. Meski tidak cocok untuk semua situasi, arbitrasi tetap merupakan alternatif yang penting dan layak dipertimbangkan dalam banyak skenario konflik.

Namun, penting juga untuk mengetahui bahwa ada kritik dan batasan pada arbitrase – misalnya, terkadang frustrasi yang timbul ketika putusan tidak dapat banding, dan juga biaya yang mungkin dikeluarkan yang dapat menjadi cukup tinggi tergantung pada durasi dan kompleksitas kasus.

Dengan munculnya konflik sebagai bagian tak terhindarkan dari interaksi manusia, mengetahui dan memahami metode penyelesaian seperti arbitrasi dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam upaya untuk menjaga dan meningkatkan hubungan yang sehat dan produktif antara para pihak yang berkonflik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *