Perencanaan tata ruang wilayah adalah kegiatan perencanaan yang melibatkan berbagai aspek pemanfaatan ruang dan pembangunan di suatu wilayah. Honberger et al. (2011) menekankan bahwa ini meliputi penataan ruang, infrastruktur, perlindungan lingkungan, dan banyak aspek lainnya. Peta adalah alat penting dalam proses ini, memberikan informasi visual tentang topografi, sumber daya, dan fitur lain dari wilayah tersebut.
Namun, tidak semua peta bisa digunakan dalam tugas dan prosedur ini. Berikut beberapa jenis peta yang umumnya digunakan dalam perencanaan tata ruang wilayah, dan juga peta yang biasanya tidak dipertimbangkan:
Peta yang Biasa Digunakan
Peta Topografi
Peta ini menunjukkan detail permukaan fisik area, termasuk ketinggian. Ini digunakan untuk merencanakan bangunan, jalan, dan infrastruktur lainnya.
Peta Geologi
Peta ini mendeskripsikan struktur geologis dari suatu area, seperti jenis tanah dan keberadaan deposit mineral. Ini penting untuk memahami kemungkinan risiko geologis, seperti gempa bumi dan tanah longsor.
Peta Hidrologi
Menunjukkan sistem air di suatu wilayah, termasuk sungai, danau, dan aquifer. Ini digunakan untuk pengelolaan air dan perlindungan terhadap banjir.
Peta Penggunaan Lahan
Peta penggunaan lahan mendeskripsikan cara area digunakan oleh manusia, misalnya untuk perumahan, industri, pertanian, dan lainnya. Hal ini penting untuk merencanakan perkembangan wilayah dan manajemen sumber daya.
Peta yang Tidak Biasa Digunakan
Peta Meteorologis
Meskipun penting untuk beberapa aspek perencanaan, seperti mitigasi bencana dan manajemen air, peta meteorologis yang mencakup pola cuaca dan iklim umumnya dianggap kurang relevan untuk perencanaan tata ruang wilayah jangka panjang. Perlu dicatat bahwa kondisi cuaca dapat berubah dengan cepat, dan model iklim jangka panjang biasanya tidak cukup detail untuk digunakan dalam skala perencanaan tata ruang wilayah.
Peta Bintang
Peta langit atau peta bintang, menggambarkan posisi dan gerakan bintang dan objek astronim lainnya. Meskipun mereka sangat penting dalam bidan penjelajahan luar angkasa dan astronomi, mereka tidak memberikan informasi yang berguna untuk perencanaan tata ruang wilayah.
Dalam konteks ini, sangat penting untuk memilih peta yang tepat dan relevan untuk proses perencanaan tata ruang wilayah. Menggunakan sumber data yang tidak relevan atau tidak lengkap dapat menghasilkan perencanaan yang salah dan tidak efektif yang berpotensi merusak lingkungan atau masyarakat. Omset-nya, menggunakan sumber data yang tepat, termasuk peta yang relevan, bisa mendukung pengambilan keputusan yang berinformasi baik dan perencanaan tata ruang wilayah.
