Piramida energi adalah suatu diagram yang menggambarkan berapa banyak energi yang dibutuhkan pada setiap tingkat dalam rantai makanan. Seiring bergerak ke atas piramida, jumlah energi yang tersedia terus berkurang. Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap berkurangnya energi ini pada setiap tingkat trofik, termasuk:
1. Proses Metabolisme
Proses metabolisme adalah penyebab utama berkurangnya energi pada setiap tingkat trofik. Organisme pada setiap tingkat menggunakan sebagian besar energi yang mereka terima untuk menjalankan fungsi-fungsi vital seperti pergerakan, mendukung metabolisme sel, serta pertumbuhan dan perkembangan. Hanya sebagian kecil energi yang akan dialihkan ke tingkat trofik berikutnya.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan
Sebagian energi yang diterima oleh organisme digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Energi ini menjadi bagian integral dari tubuh organisme dan tidak dapat dipindahkan ke tingkat trofik berikutnya.
3. Energi yang Tidak Dapat Diabsorpsi
Semua organisme tidak mampu mencerna dan menyerap semua makanan yang mereka makan. Beberapa bagian makanan, seperti serat, sulit dicerna dan bukan merupakan sumber energi yang baik. Energi ini, kemudian, hilang dalam sistem dan tidak dapat digunakan oleh predator di tingkat trofik berikutnya.
4. Kematian dan Dekomposisi
Kematian organisme juga berkontribusi terhadap berkurangnya energi dalam rantai makanan. Ketika organisme mati, sebagian besar energi mereka dipindahkan ke dekomposer, seperti bakteri dan jamur, bukan ke predator di tingkat trofik berikutnya.
5. Panas dan Energi Hambur
Dalam proses transfer energi, sejumlah energi hilang dalam bentuk panas. Fenomena ini berkaitan dengan Hukum Termodinamika Kedua, yang menyatakan bahwa setiap kali energi dipindahkan atau berubah bentuk, sebagian energi hilang sebagai panas. Panas ini bukanlah bentuk energi yang bisa digunakan oleh makhluk hidup.
Secara keseluruhan, berkurangnya energi pada setiap tingkat trofik dalam piramida energi adalah proses alami yang bergantung pada banyak faktor seperti penggunaan energi oleh organisme, kemampuan mencerna makanan, serta persentase energi yang hilang dalam bentuk panas selama proses transfer. Keuntungan utama dari pemahaman fenomena ini adalah membantu ilmuwan memahami dinamika ekosistem dan menjaga keseimbangan energi pada ekosistem—sesuatu yang penting untuk keberlangsungan hidup semua spesies.