Sebelum kita memahami gerak yang dimaksud, penting untuk memahami anatomi dan fungsi kerongkongan atau esofagus. Esofagus adalah saluran otot yang menghubungkan tenggorokan (faring) dengan lambung. Pada saat kita menelan, esofagus membantu mengangkut makanan dan minuman dari mulut ke lambung.
Peristalsis adalah istilah medis untuk gerakan otot esofagus yang membawa makanan ke lambung. Peristalsis adalah proses otomatis dan berlangsung tanpa kita sadari sebanyak 50 kali sehari, itu respons tubuh alami untuk aksi menelan. Prosedur peristalsis meliputi dua jenis gerakan otot, yaitu kontraksi dan relaksasi.
Dalam prosesnya:
- Faring menutup saluran hidung dan trakea untu memastikan makanan tidak masuk ke dalam saluran pernapasan.
- Lalu, gelombang peristaltik (gerakan otot yang berurutan dan melingkar) memaksa makanan turun melalui esofagus.
- Sfingter esofagus bawah, yaitu cincin otot di bagian bawah kerongkongan, secara otomatis membuka untuk melewatkan makanan ke dalam lambung, dan kemudian menutup lagi untuk mencegah makanan dan asam lambung kembali ke esofagus.
Berikut ini adalah beberapa persyaratan agar gerak peristalsis berjalan dengan baik:
- Otot polos: Esofagus memiliki lapisan otot polos yang membantu mendorong makanan ke lambung.
- Sistem saraf: Sistem saraf yang sehat memegang peran penting dalam mengatur gerakan otot polos esofagus.
- Hidrasi: Minum cukup air juga penting untuk membantu proses peristalsis.
Jadi, gerak yang dilakukan kerongkongan sehingga makanan masuk ke dalam lambung disebut peristalsis. Namun, beberapa kondisi medis, seperti penyakit gastroesophageal reflux (GERD) atau achalasia, dapat mengganggu fungsi normal peristalsis. Jika Anda merasa memiliki gejala yang berkenaan dengan masalah ini, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
