Sosial

Berapa Banyak Waktu yang Keluargamu Gunakan untuk Mengenal Allah dalam Komunikasi Bersama?

×

Berapa Banyak Waktu yang Keluargamu Gunakan untuk Mengenal Allah dalam Komunikasi Bersama?

Sebarkan artikel ini

Seirama dengan detak waktu, setiap orang memiliki cara dan metode tersendiri untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, Allah SWT. Ditandai dengan bermacam-macam bentuk sholat, puasa, hingga doa-doa, komunikasi antara manusia dengan Penciptanya mengalir bak sebuah simfoni yang tiada habisnya dimainkan. Dalam lingkup yang lebih kecil, yaitu keluarga, komunikasi dengan Allah ini juga tak kalah pentingnya. Kesibukan sehari-hari seringkali membuat waktu yang seharusnya dipergunakan untuk ‘communicare’ dengan Allah menjadi tergerus. Lantas berapa banyak waktu yang keluargamu gunakan untuk mengenal Allah dalam komunikasi bersama?

Derap Jam dalam Sehari

Dalam sehari, manusia memiliki 24 jam. Dari waktu tersebut, keluarga biasanya berkomunikasi dengan Allah melalui shalat fardhu dan sunnah, berzikir, membaca Al-Quran, dan doa setiap selesai melakukan aktivitas. Ada pula yang menggunakannya untuk memperdalam pengetahuan agama melalui diskusi bersama, belajar mengaji, atau menonton tayangan agama.

Kualitas Lebih Penting daripada Kuantitas

Di sini, muncul suatu kekeliruan jika kita hanya berfokus pada jumlah jam yang dihabiskan untuk berkomunikasi dengan Allah. Tidak selamanya kuantitas menjadi ukuran utama. Meski waktu yang dihabiskan sedikit, bila dilakukan dengan khusyuk dan istiqomah, akan lebih berarti ketimbang banyak namun tidak konsisten.

Kebiasaan Harian Keluarga

Sebagian keluarga telah membiasakan diri untuk menjadikan waktu luangnya, misalnya setelah shalat magrib atau setelah shalat subuh sebagai waktu berkumpul dan berdiskusi mengenai Allah dan agama. Tidak jarang juga ada yang menggosok tambahan waktu ini dengan mengaji bersama atau menyimak ceramah agama. Ini menjadi bentuk nyata bahwa keluarga menganggap penting untuk menghabiskan waktu bersama Allah.

Mengenal Allah Lebih Dekat

Berbicara soal mengenal Allah tentu tidak hanya soal ‘berapa lama’ kita berkomunikasi denganNya. Mengenal Allah lebih ke arah bagaimana kita memahami sifat-sifatNya, hukum-hukum yang Dia tetapkan, bagaimana Dia menciptakan alam semesta, dan bagaimana Dia memberi petunjuk dan hikmah dalam setiap kehidupan manusia.

Penutup

Banyaknya waktu yang keluarga gunakan untuk mengenal Allah sangat bergantung pada bagaimana kita dan keluarga memprioritaskan komunikasi dengan Allah dalam rutinitas sehari-hari. Kuantitas waktu tidaklah menjadi tolak ukur mutlak. Yang lebih penting adalah bagaimana kualitas komunikasi tersebut dapat membawa kita dan keluarga semakin dekat dengan Allah, semakin memahami hikmah-Nya dan membiasakan diri untuk selalu berada dalam naungan-Nya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *