Ilmu

Indonesia dan Malaysia Sepakat Menarik Garis Teritorial di Tengah Laut, Yaitu di Perairan

×

Indonesia dan Malaysia Sepakat Menarik Garis Teritorial di Tengah Laut, Yaitu di Perairan

Sebarkan artikel ini

Indonesia dan Malaysia, dua negara tetangga yang terletak di Asia Tenggara, memiliki sejarah panjang kerja sama dan persaingan dalam hal politik, ekonomi, dan budaya. Perbatasan teritorial mereka mencakup daratan dan perairan. Sepakat menarik garis teritorial di tengah laut, yaitu di perairan, adalah salah satu cara yang mereka lakukan untuk menyelesaikan sengketa teritorial di kawasan tersebut.

Latar Belakang

Perbatasan maritim antara Indonesia dan Malaysia telah menjadi topik yang sering diperdebatkan oleh kedua negara. Hal ini disebabkan karena keduanya memiliki klaim sejarah, ekonomi, dan strategis di beberapa bagian dari perairan yang mereka bagikan bersama. Seiring waktu, kedua negara berupaya untuk menyelesaikan masalah perbatasan ini melalui proses negosiasi yang panjang dan rumit agar mencapai hasil yang adil dan menguntungkan bagi kedua pihak.

Penandatanganan Kesepakatan

Pada tahun 2014, kementerian luar negeri kedua negara sepakat untuk menandatangani kesepakatan tentang penetapan garis batas maritim di perairan. Kesepakatan ini mencakup area perairan yang meliputi titik-titik koordinat tertentu di Selat Malaka, Laut Sulu, dan Laut Sulawesi dari wilayah Indonesia (seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Natuna) hingga wilayah Malaysia (seperti Semenanjung Malaya, Sabah, dan Serawak).

Metode Penetapan Garis Batas

Untuk menentukan garis batas teritorial, kedua negara menggunakan metode ‘garis tengah’ yang didasarkan pada prinsip hukum internasional. Metode ini menentukan garis batas dengan menghubungkan titik-titik koordinat yang setengah jaraknya antara titik-titik paling dekat dari wilayah kedua negara. Setelah menandatangani kesepakatan, keseluruhan proses penetapan garis batas ini kemudian dikoordinasikan oleh tim teknis dari kedua negara.

Dampak Kesepakatan

Kesepakatan ini memberikan banyak dampak positif bagi kedua negara. Salah satunya adalah memberikan kepastian hukum terhadap status wilayah perairan tersebut, yang sebelumnya menjadi subjek sengketa. Selain itu, kesepakatan ini juga mendorong kerja sama antar Indonesia dan Malaysia dalam pengelolaan sumber daya laut dan pemberantasan kejahatan laut. Akibatnya, kedua negara dapat meningkatkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat mereka, serta menjaga kedamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, perjanjian antara Indonesia dan Malaysia untuk menarik garis teritorial di tengah laut sebagai batas perairan mereka merupakan pencapaian penting dalam sejarah hubungan bilateral kedua negara. Kesepakatan ini menggambarkan komitmen kedua pihak untuk menyelesaikan masalah perbatasan secara damai dan kooperatif melalui proses demokratis dan diplomasi. Di masa depan, diharapkan bahwa kesepakatan ini akan menjadi contoh bagaimana negara-negara di kawasan dapat bekerja sama untuk mengatasi masalah perbatasan dan memperkuat hubungan di antara mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *