Sosial

Uraikan Bagaimana Kebijakan Moneter Kontraktif Dapat Dirasakan Dampaknya oleh Masyarakat?

×

Uraikan Bagaimana Kebijakan Moneter Kontraktif Dapat Dirasakan Dampaknya oleh Masyarakat?

Sebarkan artikel ini

Kebijakan moneter kontraktif (tight monetary policy) merupakan strategi yang diluncurkan oleh Bank Sentral bagi suatu negara untuk mengekang laju inflasi atau penstabilan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini biasanya dilakukan melalui peningkatan suku bunga acuan atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Namun, kebijakan tersebut pasti akan memberikan dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Mari kita bahas dampak itu secara lebih detail.

Rendahnya Pertumbuhan Kredit

Salah satu dampak langsung dari kebijakan moneter kontraktif adalah suku bunga bank yang lebih tinggi. Dengan kenaikan suku bunga, pinjaman atau kredit menjadi lebih mahal, yang berarti individu dan bisnis mungkin enggan untuk meminjam. Akibatnya, akan ada perlambatan dalam pertumbuhan kredit. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan pembatasan dalam investasi dan belanja konsumen, yang berimplikasi langsung pada pertumbuhan ekonomi.

Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi

Seperti yang telah disebutkan, tingginya suku bunga dapat menghambat belanja dan investasi. Belanja dan investasi adalah dua driver utama pertumbuhan ekonomi. Maka, perlambatan dalam kedua area ini akan berubah menjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Ini dapat dirasakan oleh masyarakat melalui penurunan lapangan kerja dan pendapatan.

Inflasi yang Terkontrol

Kebijakan moneter kontraktif biasanya dilakukan tolak ukur mengekang laju inflasi. Dengan mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, daya beli masyarakat menjadi terkendali dan ini akan mempengaruhi laju inflasi. Inflasi yang terkontrol dapat membantu stabilitas ekonomi dan kekuatan beli masyarakat di masa depan.

Ketidakstabilan Pasar Saham

Pasar saham biasanya bereaksi negatif terhadap kenaikan suku bunga. Dengan suku bunga yang lebih tinggi, biaya modal bagi perusahaan naik dan laba perusahaan diprediksi turun. Hal ini akan memberikan dampak pada nilai saham dan indeks pasar saham. Investor dan pemegang saham akan merasakan dampak ini melalui penurunan nilai portofolio saham mereka.

Secara keseluruhan, kebijakan moneter kontraktif dapat dirasakan dampaknya oleh masyarakat, baik dari segi pertumbuhan ekonomi, kredit, inflasi, dan pasar saham. Meskipun kebijakan ini mungkin tampak negatif dalam jangka pendek, dalam jangka panjang kebijakan moneter kontraktif seringkali penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mengendalikan inflasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *