Budaya

Orang Yang Berbuat Baik Tetapi Diikuti Sikap Riya Menurut Islam Termasuk Perbuatan Apa?

×

Orang Yang Berbuat Baik Tetapi Diikuti Sikap Riya Menurut Islam Termasuk Perbuatan Apa?

Sebarkan artikel ini

Dalam ajaran Islam, nilai-nilai dan sikap yang diterapkan tidak hanya fokus pada tindakan atau perbuatan baik yang dilakukan, tetapi juga pada niat dan keikhlasan di balik perbuatan tersebut. Jadi, bagaimana jika seseorang melakukan kebaikan namun diikuti dengan sikap riya? Apa sebutan untuk perbuatan semacam ini menurut pandangan Islam?

Definisi Riya

Sebelum memahami jawabannya, kita perlu memahami apa yang dimaksud dengan riya. Istilah ini berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti “menunjukkan” atau “membuktikan”. Riya dalam konteks agama Islam merujuk kepada seseorang yang melakukan perbuatan ibadah atau kebaikan dengan tujuan untuk dilihat atau dipuji oleh orang lain, dan bukan karena Allah SWT.

Riya Menurut Islam

Dalam konteks Islam, riya termasuk dalam perbuatan munafik. Munafik merupakan seseorang yang beriman hanya dengan lisannya tetapi hatinya masih meragukan tentang agama yang dianutnya. Dengan kata lain, tindakan munafik adalah tindakan yang tidak sesuai dengan apa yang dipercayai atau dinyatakannya.

Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, masih terdapat riya dalam diri seseorang selama ia menyukai dilihat orang lain ketika melakukan perbuatan baik. Hal ini berarti, riya dianggap sebagai salah satu sifat munafik yang perlu dijauhi oleh setiap Muslim.

Dalam Al-Qur’an (Surah An-Nisa’: 142), Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali”.

Hukum Riya dalam Islam

Hukum riya dalam agama Islam adalah haram dan dosanya sangat berat. Perbuatan riya adalah bentuk perbuatan syirik kecil yang merusak amal seseorang. Syirik di sini berarti membagi-bagikan sesuatu yang seharusnya hanya ditujukan bagi Allah, seperti ibadah, kepada selain-Nya.

Pesona riya memang sangat halus dan sulit dideteksi. Karena itu, umat Islam diperintahkan untuk senantiasa mempertanyakan niat mereka dalam setiap tindakan agar bisa terhindar dari sikap riya. Islam mengajarkan bahwa setiap perbuatan di dunia ini akan ditimbang berdasarkan niatnya.

Dalam Islam, agama yang penuh rahmat dan kasih sayang ini, ada peluang untuk bertaubat dan memperbaiki niat di setiap kesempatan. Maka dari itu, meski riya dianggap sangat berbahaya, Allah SWT selalu memberikan kesempatan kepada hambanya untuk mengakui kesalahan, bertaubat, dan berusaha untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut lagi.

Kesimpulan

Dalam Islam, orang yang berbuat baik namun diikuti oleh sikap riya dikenal sebagai munafik, dan perbuatan mereka ini termasuk perbuatan syirik kecil yang sangat dihindari. Dengan memahami dan sadar akan hal ini, setiap Muslim diharapkan senantiasa mempertanyakan niatnya, menjaga agar setiap perbuatannya selalu dalam keadaan bersih dari niat-niat tersembunyi, dan selalu berupaya memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah SWT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *