Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) lahir sebagai warisan dari keragaman yang ada di Nusantara dan urat nadi perjuangan panjang selama berabad-abad. Kelahiran negara ini tidak dapat dilepaskan dari sejumlah peristiwa bersejarah yang signifikan. Tiga peristiwa utama yang paling berpengaruh adalah Proklamasi Kemerdekaan, Agresi Militer, dan Konferensi Meja Bundar.
Proklamasi Kemerdekaan
Peristiwa penting pertama yang tidak dapat dipisahkan dari kelahiran NKRI adalah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 oleh Soekarno dan Hatta. Proklamasi ini merupakan buah dari perjuangan lama bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan. Dokumen proklamasi tersebut menjadi fondasi hukum dan moral bagi eksistensi NKRI sebagai sebuah entitas politik yang berdaulat.
Agresi Militer
Agresi militer oleh Belanda juga merupakan peristiwa penting yang berkaitan erat dengan kelahiran NKRI. Agresi militer Belanda I dan II yang berlangsung pada tahun 1947 dan 1948 bertujuan untuk mempertahankan kontrol Belanda atas Indonesia. Perlawanan bangsa Indonesia terhadap agresi militer ini mempertegas kembali tekad untuk merdeka, dan memperkuat bentuk NKRI.
Konferensi Meja Bundar
Pertemuan yang berlangsung di Den Haag, Belanda pada tahun 1949 ini merupakan titik balik dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Melalui Konferensi Meja Bundar, Belanda secara resmi mengakui kedaulatan RI atas seluruh wilayah Indonesia. Negara Kesatuan terwujud pasca negosiasi ini dan bentuk negara hingga saat ini tetap dipertahankan.
Oleh karena itu, kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak bisa dipisahkan dari proklamasi kemerdekaan, perjuangan melawan agresi militer Belanda, dan hasil akhir dari Konferensi Meja Bundar. Ketiga peristiwa ini memainkan peran penting dalam membentuk dan mempertahankan negara kesatuan berbasis Pancasila dan UUD 1945 yang kita kenal saat ini.
