Thomas Hobbes, seorang filsuf politik abad ke-17, mencetak cetakan permanen dalam sejarah pemikiran politik melalui filosofi sosial dan politiknya. Salah satu konsep utama yang diajukan oleh Hobbes adalah gagasan mengenai perjanjian sosial, yang menurutnya merupakan dasar kebijakan tataran masyarakat. Dalam pandangan Hobbes, perjanjian sosial ini akan melahirkan dua hal utama: struktur masyarakat yang terorganisir dan pemerintahan yang kuat.
Struktur Masyarakat yang Terorganisir
Pada awalnya, Hobbes memandang kehidupan manusia sebagai “kasar, pendek, dan brutal” dalam kondisi yang dikenal sebagai Suatu Kondisi Alamiah. Menurutnya, manusia secara alamiah berada dalam konflik dan kompetisi satu sama lain. Untuk meninggalkan kondisi ini dan mencapai kedamaian dan keamanan, manusia perlu menyetujui perjanjian sosial.
Perjanjian inilah yang memungkinkan manusia hidup bersama dalam struktur masyarakat yang terorganisir. Setiap individu harus menyerahkan sebagian dari kebebasan mereka untuk berlaku sesuai dengan hukum alam dan mematuhi hukum-hukum yang dibuat oleh masyarakat.
Pemerintahan yang Kuat
Dengan adanya perjanjian sosial, terbentuk pemerintahan yang kuat. Hobbes berpendapat bahwa untuk menjaga kejujuran perjanjian ini dan memastikan ketertiban masyarakat, diperlukan suatu pemerintahan yang kuat dan otoriter. Dalam pandangan Hobbes, pemerintah idealnya adalah monarki absolut, di mana seorang raja atau penguasa memiliki kekuasaan penuh untuk membuat dan menegakkan hukum.
Pemerintahan yang kuat ini penting untuk mencegah individu kembali ke Kondisi Alamiah, suatu keadaan di mana tidak ada aturan, tidak ada otoritas, dan setiap individu berhak atas segalanya.
Kesimpulan
Hobbes yakin bahwa tanpa perjanjian sosial, manusia akan hidup dalam suatu kondisi alamiah yang brutal dan kejam. Oleh karena itu, perjanjian yang dilakukan dalam masyarakat menurut Thomas Hobbes akan melahirkan struktur masyarakat yang terorganisir dan pemerintahan yang kuat, yang keduanya penting untuk menciptakan keamanan dan kedamaian dalam masyarakat.
