Dari judul mungkin kita akan berfikir bahwa ini adalah pertanyaan sederhana atau mungkin sebuah teka-teki. Namun sebenarnya, dibalik pertanyaan tersebut terdapat berbagai filosofi dan pemikiran mendalam.
Untuk menjawab pertanyaan ini akan kita gunakan beberapa perspektif dan situasi.
Perspektif Logika dan Matematika
Dalam perspektif sains, pertanyaan ini mungkin bisa kita analogikan dengan sebuah masalah matematika yang rumit. Misalnya sebuah teorema yang sulit dibuktikan, namun setelah berhasil dibuktikan, pengetahuan tentang matematika kita semakin bertambah. Dari sini kita belajar bahwa dalam pencaharian masalah, bukan masalah itu sendiri yang penting, namun proses dan hasil penyelesaiannya.
Perspektif Psikologi
Terkadang orang-orang dihadapkan pada masalah pribadi yang sangat sulit untuk dipecahkan. Misalnya masalah kebiasaan buruk, perilaku negatif, atau bisa juga masalah emosi dan psikologi. Namun, pepatah mengatakan, “Apa yang tidak membunuhmu, membuatmu lebih kuat”. Benar adanya, ketika kita mencoba, berjuang, dan berhasil memecahkan masalah itu, kita akan menjadi lebih kuat, lebih baik.
Perspektif Sosial
Dalam konteks sosial, mungkin bisa diartikan sebagai sebuah konflik atau isu sosial. Kendala dan masalah sosial ini sangat sulit untuk dipecahkan. Namun, setiap kali suatu konflik atau isu dipecahkan, masyarakat tersebut menjadi lebih baik. Hal tersebut mendorong pembangunan sosial, peran aktif warga, dan meningkatkan pemahaman dan harmoni di masyarakat.
Kesimpulan
Jadi, apa sebenarnya jawaban dari pertanyaan ini? Sebuah masalah? Kebiasaan buruk? Atau konflik sosial? Jawaban sebenarnya adalah semua itu benar dan setiap jawaban itu memiliki arti dan makna tergantung dari perspektif mana kita melihatnya.
Dari pertanyaan ini, kita dapat belajar bahwa setiap masalah yang kita hadapi dalam hidup ini, seberat apapun, sekeras apapun, sekompleks apapun, apabila kita dapat memecahkannya, kita akan menjadi lebih baik. Tidak hanya secara pribadi, namun juga secara kolektif.
