Stop kontak adalah elemen penting dalam instalasi kelistrikan rumah. Melalui stop kontak ini, pengguna dapat menghubungkan berbagai perangkat dan alat elektronik ke sumber tenaga listrik. Secara garis besar, berdasarkan tempat pemasangannya, ada dua tipe stop kontak, yakni stop kontak dinding dan stop kontak lantai.
Stop Kontak Dinding
Stop kontak dinding adalah tipe paling umum yang ditemukan di hampir semua rumah atau gedung. Sesuai namanya, stop kontak ini dipasang pada dinding. Biasanya, tinggi pemasangannya disesuaikan dengan kebutuhan, tetapi pada umumnya ditempatkan sekitar 30 cm dari lantai untuk mencegah penyebab potensi bahaya, seperti banjir yang mungkin terjadi.
Stop kontak dinding ini tersedia dalam berbagai model dan banyak tersedia dalam pilihan dengan dua hingga empat lubang. Sebagian besar model modern juga telah dilengkapi dengan penutup pengaman untuk mencegah debu dan kotoran masuk, atau bahkan sebagai proteksi tambahan bagi anak-anak.
Stop Kontak Lantai
Stop kontak lantai, seperti namanya, dipasang di lantai dan biasanya digunakan di ruang-ruang komersial atau kantor. Namun, penggunaan stop kontak lantai juga mulai marak di rumah-rumah modern. Penggunaannya cenderung lebih elastis karena dapat diletakkan di tengah ruangan tanpa harus meletakkan kabel listrik melintasi ruangan.
Stop kontak lantai biasanya dipasang pada panel khusus yang bisa dinaik-turunkan. Ketika tidak digunakan, stop kontak dapat ditutup rapi, membantu menjaga estetika ruangan sekaligus menghindari risiko tersandung kabel atau steker.
Baik menggunakan stop kontak dinding maupun lantai, selalu pastikan bahwa instalasi dilakukan oleh tenaga profesional dan selalu berhati-hati dalam penggunaannya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, pilihlah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di rumah atau gedung Anda.
