Orde Lama, di Indonesia merujuk kepada era pemerintahan Presiden Sukarno yang mulai berlangsung ditahun 1945 sampai tumbang oleh Orde Baru pada 1966. Pemerintah Orde Lama, meskipun telah melakukan beberapa reformasi, namun diakhir tugasnya meninggalkan warisan perekonomian negara dalam kondisi buruk. Salah satu faktanya adalah tingkat inflasi yang mencapai 750%. Namun, bagaimana bisa tingkat inflasi bisa mencapai tingkat sebesar ini? Let’s dig deeper.
Kebijakan Ekonomi Orde Lama
Pemerintahan Orde Lama cenderung menjalankan kebijakan politik dan ekonomi yang non-kooperatif. Sejumlah pengambilan kebijakan yang ekstrem dan tata kelola pemerintahan yang kurang efisien menjadi penyebab tingginya tingkat inflasi.
Hyperinflasi di Indonesia dimulai pada tahun 1965 ketika pemerintah saat itu mencetak uang dalam jumlah besar tanpa mempertimbangkan stabilitas nilai mata uang. Tujuannya adalah untuk membiayai berbagai proyek dan upaya penstabilan ekonomi di tengah ancaman perang dan tekanan politik eksternal.
Kondisi Ekonomi Global
Pada waktu itu, kondisi ekonomi global juga turut mempengaruhi kondisi ekonomi internal Indonesia. Inflasi global, volatilitas harga komoditas di pasar dunia, dan tekanan politik internasional, special effect pada Blockade Ekonomi AS dan Uni Soviet, semuanya berkontribusi pada inflasi tinggi.
Situasi Politik Domestik
Situasi politik domestik juga memainkan peran besar dalam hyperinflasi ini. Ketegangan politik yang berkelanjutan, pergolakan sosial, dan ketidakstabilan politik berdampak pada ekonomi dan menambah ketidakstabilan moneter.
Faktor Lain
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi tingginya inflasi ini adalah kurangnya manajemen ekonomi yang efisien, korupsi yang merajalela, dan infrastruktur yang belum memadai.
Jadi setelah melihat faktor-faktor di atas yang berkontribusi pada tingginya inflasi selama masa Orde Lama, kita dapat melihat bagaimana suatu pemerintahannya dapat mempengaruhi ekonomi suatu negara dalam berbagai cara, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Mencari jawaban atas pertanyaan ini memang tidak mudah, namun dengan memahami sejarah dan kondisi ekonomi pada saat itu, kita dapat mulai memahami bagaimana kondisi seperti ini bisa terjadi.
Jadi, jawabannya apa? Tingkat inflasi yang tinggi pada akhir pemerintahan Orde Lama merupakan hasil dari berbagai faktor, baik dari dalam maupun luar negeri, serta kombinasi kebijakan ekonomi dan politik yang diambil selama periode tersebut.
