Diskusi

Apakah Pegawai yang Direkrut Melalui Penyebaran Informasi Secara Umum dan Melalui Kerabat Orang Dalam Tersebut Akan Mencapai Keefektifan yang Sama?

×

Apakah Pegawai yang Direkrut Melalui Penyebaran Informasi Secara Umum dan Melalui Kerabat Orang Dalam Tersebut Akan Mencapai Keefektifan yang Sama?

Sebarkan artikel ini

Rekrutmen pegawai adalah proses yang sangat vital dalam struktur organisasi apapun. Dua metode yang sering dipakai adalah penyebaran informasi secara umum dan perekrutan melalui kerabat orang dalam atau biasa disebut “jalur dalam”. Meski kedua teknik ini dapat meraih tujuan yang sama, pertanyaannya adalah, apakah pegawai yang direkrut dari kedua metode ini akan mencapai tingkat efektivitas yang sama?

Perekrutan Melalui Penyebaran Informasi Secara Umum

Metode ini mengacu pada pengumuman lowongan posisi secara publik yang dapat diakses oleh semua pelamar yang memenuhi syarat. Keuntungan dari metode ini termasuk jangkauan yang luas, menyebabkan peningkatan jumlah aplikasi dan peluang yang lebih besar untuk menemukan kandidat yang tepat. Namun, ada juga kekurangannya seperti biaya yang bisa meningkat karena proses seleksi yang panjang dan menyita waktu.

Perekrutan Melalui Jalur Dalam

Metode ini mengacu pada praktik mempekerjakan teman, kerabat, atau kenalan dari karyawan yang ada. Keuntungannya adalah kurangnya biaya rekrutmen dan waktu yang cepat untuk penempatan karena biasanya kandidat orang dalam sudah familiar dengan budaya dan struktur organisasi. Namun, hal ini bisa memberikan potensi penurunan dalam keragaman karyawan dan bisa mendatangkan masalah seperti nepotisme dan favoritisme.

Efektivitas Pegawai

Efektivitas pegawai tergantung pada berbagai faktor, yang diawali dengan proses rekrutmen. Namun, bukan berarti efektivitas ini sepenuhnya ditentukan dari metode rekrutmen tersebut. Faktor-faktor lain seperti kapabilitas individu, motivasi, pelatihan dan pengembangan juga berperan penting.

Dalam jangka panjang, pegawai yang direkrut melalui penyebaran informasi secara umum mungkin memiliki potensi lebih besar untuk efektivitas tinggi karena mereka biasanya rangsangan eksternal untuk melamar, misalnya antusiasme terhadap perusahaan atau posisi tersebut. Di sisi lain, pegawai yang direkrut melalui jalur dalam mungkin mulanya lebih efektif karena mereka sudah mengenal lingkungan kerja, tetapi mungkin tidak memiliki motivasi yang sama jika mereka merasa posisi mereka dijamin oleh hubungan pribadi.

Jadi, Jawabannya Apa?

Secara umum, dapat dikatakan bahwa tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan ini karena banyak variabel yang dapat mempengaruhi efektivitas kerja pegawai. Kedua metode rekrutmen memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan efektivitas kerja pegawai bukan hanya ditentukan oleh bagaimana mereka direkrut, tapi juga oleh faktor-faktor lain seperti skill, motivasi, pelatihan dan pengembangan. Organizations perlu mengevaluasi yang mana metode perekrutan yang paling sesuai dengan kebutuhannya dan memahami bagaimana memaksimalkan efektivitas pegawainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *