Ilmu

Presiden Soeharto Menetapkan Kebijakan Bahwa ABRI Berhak Ikut Menentukan Haluan Negara dalam Pemerintahan. Dampak Kebijakan tersebut adalah

×

Presiden Soeharto Menetapkan Kebijakan Bahwa ABRI Berhak Ikut Menentukan Haluan Negara dalam Pemerintahan. Dampak Kebijakan tersebut adalah

Sebarkan artikel ini

Pemerintahan Presiden Soeharto yang dikenal sebagai era Orde Baru memiliki ciri khas tersendiri dalam sistem pemerintahan Indonesia. Salah satu di antaranya adalah peranan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) yang diposisikan untuk ikut menentukan haluan negara. Kebijakan ini muncul dalam bentuk doktrin Dwifungsi ABRI, yang memandu bagaimana ABRI berpartisipasi dalam pemerintahan selain peran militer mereka.

Tindakan politik yang diambil oleh Soeharto ini tampaknya dipicu oleh berbagai kondisi sosio-politik dan militer pada saat itu. Tetapi, apa sebenarnya dampak dari kebijakan ini terhadap Indonesia?

Dampak Militer di Area Politik

Kebijakan yang memungkinkan ABRI untuk berinteraksi dalam dunia politik memberikan beberapa dampak signifikan. Pertama, peran ganda militer ini memperkuat otoritas Orde Baru. ABRI menjadi kekuatan penentu dalam menstabilkan rezim Soeharto dan berpartisipasi dalam pemerintahan.

Dampak lain yang signifikan adalah terdilusinya demokrasi dan hak-hak sipil. Partisipasi militer dalam pemerintahan menghasilkan persepsi bahwa militer berhak untuk mengawasi dan mengontrol masyarakat sipil. Ini membatasi ruang demokrasi dan berpotensi menjadi ancaman bagi hak-hak sipil.

Dampak pada Tata Pemerintahan

Ada dampak yang cukup signifikan di bidang pemerintahan. ABRI mampu memainkan peran signifikan dalam penentuan kebijakan, memberikan mereka kontrol atas berbagai aspek pemerintahan. Ini berdampak pada sentralisasi kekuasaan, mengurangi kemungkinan perubahan politik dan kebijakan.

Dampak Pasca-Orde Baru

Berakhirnya era Orde Baru memicu perubahan dalam sistem pemerintahan Indonesia, termasuk peran ABRI. Peralihan ke era Reformasi mendorong pemisahan fungsi militer dan pemerintahan. Namun, tantangan muncul dalam melakukan reformasi militer dan menghapus kebudayaan politik militer yang telah berakar.

Di satu sisi, peran militer dalam pemerintahan membawa stabilitas dan kontrol. Di sisi lain, hal ini membawa dampak negatif bagi demokrasi dan hak-hak sipil.

Ada berbagai dampak yang timbul dari kebijakan Presiden Soeharto tersebut. Dampaknya bervariasi, mulai dari politik sampai perubahan sosial. Menjadikan ABRI sebagai penentu dalam haluan negara juga membangkitkan berbagai masalah yang harus dihadapi oleh Indonesia pasca Orde Baru.

Jadi, jawabannya apa? Sebagai sejarah, era ini memberikan pelajaran penting tentang bagaimana peran militer dalam pemerintahan dapat mempengaruhi jalannya negara, baik secara positif maupun negatif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *