Tepat tentang musibah yang sangat menghancurkan pernah terjadi di bumi Nangroe Aceh Darussalam pada hari Minggu, 26 Desember 2003. Gempa bumi dan tsunami Aceh ini tidak terduga dan terkenal sebagai salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah manusia. Bencana ini bukan hanya mempengaruhi Aceh dan pulau Sumatera, tetapi juga berdampak signifikan di seluruh tepian dunia yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia.
Dilaporkan bahwa gempa bumi dan tsunami Aceh tersebut telah menelan korban kurang lebih sebanyak 500 ribu nyawa. Nyawa-nyawa ini hilang dalam sekejap, mengantarkan rasa duka yang mendalam bagi dunia. Aceh, yang oleh masyarakat setempat disebut sebagai ‘Bumi Serambi Mekah’, dialiri oleh air mata dan darah, sebuah gambaran tragis yang seharusnya tidak pernah terjadi.
Struktur dalam Kutipan Teks di Atas
Kutipan teks tersebut memiliki beberapa struktur penting yang menampilkan skenario bencana alam yang sangat merusak. Mulai dari pengenalan singkat tentang bencana (gempa bumi dan tsunami Aceh pada 26 Desember 2003), dampak yang dihasilkan, jumlah korban, dan efek psikologis yang dialami oleh orang-orang yang selamat.
Pendahuluan memberikan gambaran umum tentang konteks cerita, sementara bagian isi menjelaskan secara mendalam tentang kejadian tragis tersebut. Mengenai dampak, teks menunjukkan bagaimana bencana tersebut merusak Aceh dan juga wilayah lain di sepanjang Samudra Hindia. Jumlah korban mendefinisikan skala tragedi tersebut. Sedangkan akhir teks membahas konsekuensi emosional yang dialami oleh orang-orang, merujuk kepada efek psikologis dan trauma yang dihasilkan dari pengalaman tersebut.
Penyusunan struktur teks seperti ini sangat penting untuk menyampaikan suatu cerita atau peristiwa dengan efektif kepada pembaca, memungkinkan mereka memahami kejadian dan dampaknya dengan jelas.
Jadi, jawabannya apa?
