Pada bulan September 1944, dunia menjadi saksi bisu atas peristiwa monumental dalam sejarah bangsa Indonesia. Demikian, Perdana Menteri Jepang, Kuniaki Koiso, dalam sidang parlemen mengumumkan janji sejarah yang akan merubah takdir bangsa Indonesia. Dia mengatakan bahwa Jepang, sang penjajah pada waktu itu, akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
Hal ini, tanpa diragukan lagi, mengejutkan banyak pihak baik internal maupun internasional. Perjanjian tersebut bukanlah suatu yang umum dalam konteks penjajahan. Tetapi seperti yang dijanjikan, tindakan lanjutan diambil. Terlepas dari pertanyaan mengenai motif sebenarnya di balik tindakan tersebut, bisa dipastikan bahwa ini adalah titik balik dalam sejarah Indonesia.
Lanjut kepada peristiwa yang tidak kalah penting, pada tanggal 1 Maret 1945, Jepang mengumumkan pembentukan suatu lembaga. Meskipun kejutan awal sudah mulai memudar, pengumuman tersebut tetap mendapat perhatian besar dari masyarakat Indonesia. Apalagi, pengumuman tersebut merupakan tindak lanjut dari janji Kemerdekaan yang sebelumnya diucapkan oleh Koiso.
Pembentukan lembaga tersebut merangkum kerja keras dari bangsa Indonesia dan Jepang dalam mempersiapkan alat yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah negara yang merdeka. Meskipun terdapat banyak tantangan dan rintangan, pembentukan ini merupakan langkah konkrit menuju kemerdekaan bangsa Indonesia.
Dengan demikian, pernyataan perdana menteri Jepang ini bukan hanya sekedar janji. Ia telah dipenuhi dengan pembentukan lembaga yang menjadi awal dari kemerdekaan bangsa Indonesia. Sejarah ini, kemudian menjadi bukti dari kekuatan dan keberanian bangsa Indonesia dalam menjaga dan mempertahankan kemerdekaannya.
