Berbaur dalam masyarakat atau sekolah yang heterogen tentu menyajikan ragam latar belakang ekonomi. Tak jarang, kita temui teman sekelas, tetangga, atau rekan kerja yang datang dari latar belakang ekonomi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut bisa jadi because of berbagai faktor, seperti pekerjaan orang tua, tempat tinggal, sampai akses pendidikan. Perbedaan ini menjadi realitas sehari-hari yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Lalu, seharusnya bagaimana sikap kita terhadap teman-teman kita yang memiliki latar belakang ekonomi berbeda?
Pertama, sikap empati harus selalu dihadirkan dalam diri. Empati bukan berarti membantu secara materi dalam setiap kesempatan, tapi mencoba memahami kondisi dan posisi mereka. Kita tidak perlu merasa kasihan, tapi cukup memahami dan menerima kondisi mereka.
Kedua, mendewasakan sikap dalam berkomunikasi. Kapan pun berdiskusi tentang suatu topik, jangan pernah membandingkan diri dengan keadaan ekonomi teman-teman kita. Jangan pernah merendahkan atau bahkan menaikkan diri kita seolah-olah lebih baik daripada mereka.
Ketiga, menghargai keragaman. Jauh di lubuk hati kita, kita mengetahui bahwa keragaman adalah hal yang wajar dalam masyarakat. Bahwa kita perlu menerima dan menghargai perbedaan latar belakang. Sebab, tanpa kita sadari, perbedaan ini dapat memberikan kita sudut pandang yang lebih luas tentang kehidupan.
Keempat, berbuat baik tanpa pamrih. Lakukan bantuan ataupun kebaikan tanpa mengharapkan balasan atau membandingkan apa yang kita lakukan dan apa yang mereka lakukan.
Jadi, sikap kita terhadap teman yang memiliki latar belakang ekonomi berbeda adalah cerminan dari pemahaman kita tentang prinsip kesetaraan dan keberagaman. Melalui sikap empati, bijaksana dalam berkomunikasi, menghargai keragaman, dan berbuat baik tanpa pamrih, kita membantu menciptakan lingkungan yang kondusif dan membangun persahabatan yang sehat dan harmonis.
