Budi Utomo dihargai sebagai organisasi nasionalis modern pertama dalam sejarah Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1908 dengan tujuan awal untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan untuk orang Indonesia. Tetapi, dalam perkembangannya, memiliki peran penting dalam melibatkan diri dalam aktivitas politik.
Tahun 1915 menjadi titik balik bagi Budi Utomo. Pada tahun tersebut, organisasi ini mulai terlibat secara aktif dalam politik. Hasilnya, Budi Utomo menjadi lebih agresif dalam memperjuangkan permintaan mereka untuk kesejahteraan dan hak-hak politik orang Indonesia. Involusi mereka dalam kancah politik tidak terbatas pada retorika, tetapi juga melibatkan tindakan.
Meski tak dirinci secara spesifik dalam catatan sejarah, tindakan-tindakan tersebut biasanya berarti protes, pemogokan, petisi, dan bentuk-bentuk perlawanan lainnya yang tidak bersifat kekerasan. Tindakan juga melibatkan kolaborasi dengan organisasi-organisasi lain yang memiliki tujuan serupa, terutama dalam anti-kolonialisme dan gerakan-gerakan untuk kemerdekaan.
Dalam beberapa arti, mungkin kurang akurat untuk mengatakan bahwa Budi Utomo “tidak terlibat dalam bidang politik” sejak awal berdirinya, karena pendidikan dan kesejahteraan yang jadi fokus mereka selalu memerlukan dukungan dan intervensi politik. Namun, pergeseran ke arah aktivitas politik secara terbuka yang pada tahun 1915 mencerminkan perubahan kondisi dan mendesaknya kebutuhan untuk membela hak-hak dan kepentingan orang Indonesia.
Dengan demikian, perjalanan Budi Utomo dari berfokus pada pendidikan dan kesejahteraan hingga menjadi peserta aktif dalam kancah politik bukanlah hanya sebuah perkembangan organisasi itu sendiri. Sebagai gantinya, ini adalah bagian dari perkembangan nasionalisme Indonesia yang lebih besar dan perjuangan untuk kemerdekaan, dengan Budi Utomo sebagai salah satu pelaku utama di arena politik pada waktu itu.