Indonesia adalah negara yang memiliki ragam etnis, budaya, dan agama. Keberagaman ini membentuk kekayaan yang luar biasa namun juga menghadirkan tantangan dalam menyatukan dan mempersatukan bangsa. Untuk mengatasi tantangan ini, Indonesia mengadopsi Pancasila sebagai fondasi utama negara dan bangsa.
Pancasila, diresmikan oleh Soekarno, merupakan falsafah dan ideologi yang diterima oleh seluruh elemen bangsa, mencakup lima prinsip utama, yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam perwakilan dan permusyawaratan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini bukan hanya sekumpulan norma etis, tetapi juga arah dan petunjuk bagi bangsa untuk mencapai tujuan bersama.
Tujuan utama dari Pancasila adalah mewujudkan Indonesia sebagai satu kesatuan. Negara kita adalah negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau. Mewujudkan kesatuan dan persatuan di antara pulau-pulau itu adalah tugas yang berat tapi penting. Pancasila hadir sebagai solusi dalam menjaga keutuhan NKRI serta mempererat tali persaudaraan di antara kita.
Dalam konteks ini, Pancasila berfungsi sebagai “Pegangan Hidup” yang melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa menuju satu tujuan: Perwujudan kesatuan dalam keberagaman, kepulauan Nusantara sebagai satu entitas yang utuh.
Dengan demikian, Pancasila bukan hanya menjadi fundamen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, namun juga menjadi simbol, petunjuk serta harapan bahwa bangsa Indonesia dapat mewujudkan tujuan untuk menjadikan Nusantara sebagai satu kesatuan. Kesatuan tersebut bukan hanya diukur dari konteks geografis, tetapi lebih jauh lagi pada kesatuan visi, misi, dan tujuan bangsa Indonesia.
