Sebagai manusia, kita seringkali dihadapkan pada begitu banyak informasi setiap harinya. Dalam proses penyelesaian masalah, tentu kita tidak bisa menjadikan semua informasi tersebut sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan khusus yang dapat membantu kita untuk menyaring dan fokus pada informasi yang benar-benar penting. Pendekatan tersebut dikenal dengan pendekatan penghilangan informasi yang tidak penting.
Konsepsinya, agak seperti sebuah saringan yang digunakan untuk memisahkan benda padat dari cairan. Dalam konteks ini, informasi yang tidak penting merupakan ‘benda padat’ yang harus kita eliminasi agar bisa fokus pada ‘cairan’, yaitu informasi yang benar-benar penting dan relevan untuk penyelesaian masalah yang sedang kita hadapi.
Pendekatan ini seringkali digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari bisnis, pendidikan, hingga penelitian ilmiah. Misalnya, seorang peneliti yang hendak melakukan studi mengenai pengaruh polusi udara terhadap kesehatan masyarakat, tentu tidak akan mempertimbangkan informasi tentang hobi masyarakat atau jenis pakaian yang mereka kenakan, kedua informasi tersebut jelas tidak relevan dan menjadi contoh informasi yang tidak perlu.
Menghilangkan informasi yang tidak penting dan hanya fokus pada yang penting menuntut keahlian dalam keterampilan berpikir kritis dan analisis. Sehingga tidak sembarang informasi dihilangkan, namun yang benar-benar tidak memiliki hubungan atau pengaruh terhadap masalah yang sedang dihadapi.
Dengan pendekatan ini, proses penyelesaian masalah akan menjadi lebih efisien dan efektif. Kita tidak akan terjebak dalam kerumitan informasi yang tidak berhubungan dan bisa lebih cepat menemukan solusi atas masalah yang dihadapi.
Dalam era informasi seperti saat ini, kemampuan untuk memilah dan memfokuskan diri pada informasi yang penting menjadi suatu keharusan. Oleh karena itu, pendekatan penghilangan informasi yang tidak penting ini perlu dikuasai dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari kita.