Dalam Islam, bertambahnya jumlah dan intensitas ibadah yang seorang muslim kerjakan dianggap sebagai format pribadi mereka dalam mencari keridhoan dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan penciptaan mereka, Allah SWT. Salah satu cara yang terkenal dalam mencapai tujuan ini adalah melalui shalat sunah, terutama yang dikerjakan selama sepertiga akhir malam. Mengapa? Mari kita mengeksplorasi.
Salah satu shalat sunah yang terkenal amalannya – dan dikatakan mendapatkan predikat shalat paling utama – adalah shalat tahajud. Tahajud pada dasarnya adalah shalat sunah yang dikerjakan pada sepertiga malam terakhir, setelah tidur lebih awal di malam hari. Shalat ini disebutkan berkali-kali dalam Hadis dan Al-Quran sebagai bentuk ibadah yang memiliki banyak keutamaan.
Rasulullah SAW menjelaskan dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, bahwa sepertiga terakhir malam adalah waktu di mana Allah SWT menurunkan rahmat-Nya kepada hamba-Nya. Ini adalah waktu khusus ketika doa dan ibadah yang dikerjakan memiliki peluang lebih besar untuk diterima. Dikerjakan setelah tidur awal, beribadah pada periode ini juga merupakan tanda pengorbanan dan penyerahan diri, mengingat ini adalah waktu ketika kebanyakan orang memilih untuk istirahat.
Faktor lain yang menjadikan dalam waktu ini yang utama untuk shalat sunah adalah fakta bahwa selama sepertiga terakhir malam, seseorang biasanya berada dalam keadaan pikiran yang paling jernih dan tenang. Dengan sedikit gangguan dan distraksi, ini merupakan waktu yang tepat untuk memusatkan perhatian dan berkomunikasi dengan Sang Pencipta.
Dengan demikian, meski shalat sunah bisa dikerjakan kapan saja, sepertiga akhir malam, setelah tidur, adalah waktu yang paling disukai dan utama untuk melakukannya. Ini adalah saat ketika seorang Muslim dapat menikmati kedekatan spiritual maksimum dengan Allah SWT, sambil mendapatkan peluang yang paling baik untuk doa dan ibadahnya diterima.