Periode Demokrasi Terpimpin merupakan masa sejarah penting yang dapat dikenali melalui jejak-jejak arsitektur yang masih berdiri hingga hari ini di Indonesia. Berbagai gedung dan monumen monumental dibangun selama periode yang dipimpin oleh Presiden Soekarno ini. Proyek pembangunan mercusuar era demokrasi terpimpin menunjukkan megahnya negeri ini dengan visi modernisasi dan paradigma pembangunan bangsa. Salah satu titik fokusnya adalah membangun berbagai gedung dan infrastruktur penting.
Beberapa dari gedung-gedung ini muncul sebagai simbol kemajuan dan cita-cita kebangsaan Indonesia. Misalnya, Monas (Monumen Nasional), Istana Negara, dan Gedung DPR/MPR. Namun, tidak semua lanskap perkotaan yang kita lihat hari ini berasal dari periode pemimpinan Soekarno. Ada beberapa gedung dan monumen yang dibangun baik sebelum atau setelahnya, yang seharusnya tidak dikaitkan dengan proyek pembangunan mercusuar era demokrasi terpimpin.
Menyebut secara spesifik gedung mana yang tidak termasuk dalam daftar ini memerlukan pengetahuan luas tentang sejarah arsitektur dan perkembangan perkotaan di Indonesia. Tetapi, satu contoh yang jelas adalah Trans Studio Bandung. Sebagai tempat wisata modern, Trans Studio dibangun jauh setelah periode Demokrasi Terpimpin.
Dengan cara ini, kita dapat melihat bahwa sementara Proyek Pembangunan Mercusuar membentuk sebagian besar lanskap perkotaan kita, sejarah pembangunan Indonesia mencakup lebih dari sekadar satu periode. Dalam pembangunan bangsa yang dinamis dan terus berlanjut, setiap era memiliki andilnya masing-masing.
